Disusun Oleh : Team Hukum Merah Putih.
C. Suhadi
M Intah Kunang
Edy Gozali
Weldi
Presiden Prabowo sedang merancang Reformasi Lembaga Kepolisian yang sekarang ini di Pimpin Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, karena dibawah kepimpinannya Polri jauh dari harapan masyarakat kecil pencari keadilan, sampai ada slogan “ no viral no justice “ atau kalau tidak viral tidak ada keadilan.
Bukan itu saja, lembaga ini telah diberi lebel “ tajam ke bawah, tumpul keatas. Pak Mahfud lebih seru lagi, jual beli pasal dan banyak lagi hal hal yang disematkan dibaju coklat ini. Namun Kapolri hanya memberi wejangan tiap ada masalah, tanpa ada tindakan kepada bawahnya. Dulu ada slogan yang disematkan Kapolri, jangan main main sama saya, kalau ketahuan saya akan potong kepalanya. Slogan yang baik dan perlu dicontoh dan di Eksekusi pada Kapolri baru.
Barangkali seperti Kami usulkan kepada Ketua Mahkamah Agung di Radio Elsinta, bahwa untuk mereformasi Pengadilan, Ketua Pengadilan yang ada dikota kota besar di kocok ulang. Cari pemimpin daerah yang punya moral dan dedikasi baik dalam mengadili perkara. Bukan mengedepankan siapa yang bayar. Demikian juga halnya, Kapolri yang baru mengocok ulang semua Kapolda di seluruh indonesia. Kemudian cari Perwira perwira baik yang memimpin Kapolda, demkian juga satuan tugas yang dibawahi Polda, seperti para Direktur dan yang setingkat juga Kapolres Kapolres diseluruh Indonesia dan satuan dibawahnya.
Kenapa Kami dari Team Hukum Merah Putih mengusulkan demikian, karena sama dengan lembaga pengadilan, untuk mendapatkan kedudukan – kabarnya – harus ada nilai. Dan ini ( kalau benar ) pengkaderan yang jahat.
Sebab pejabat yang mendapatkan kedudukan sudah pasti yang pertama dicari ditempat barunya, barangkali siapa mafia yang ada didaerah. Maka setelah mendapat jabatan baru baik Kapolda berikut jajaran dibawahnya termasuk Kapolres dan jajaran dibawahnya akan jauh dari RAKYAT kecil dan orang orang yang mencari keadilan.
Dan yang belum lama hangat, penyidik waktu menerima laporan motor hilang, bukannya direspon malah disuruh minta maaf, karena alasan membuat gaduh, ( tribune, 25 April 2025 ). Cerita tidak sampai disitu, tidak punya uang buat laporan, lp ditolak. ( Mata nitizen Pekalongan, 23 Maret 2025 ). Yang lebih seru ada kabar burung, ada seorang pejabat tinggi, infonya selalu mengolek setoran dari para cukong.
Bahwa untuk menuju reformasi perlu kiranya lembaga pengawasan ( Propam ) yang kuat dan siap kerja bukan membuat aturan aturan yang menyulitkan pencari keadilan tapi bagaimana lembaga pengawas itu menjadi simbol perlindungan dan pengayoman, bukan menjadi linglung karena aturan yang tidak jelas. Namun kami maklum, satu sama lain sudah saling tersandera satu dengan yang lainnya hingga lembaga pengawasan menjadi mandul.
Kapolri sebaiknya jangan melalui Pit and Proper test di DPR. Karena infonya kalau mau lulus di Fit and Proper harus ada sesuatu. Jadi mengangkatanya harus langsung dari Presiden, seperi Jaksa Agung tidak melqlui Fit and Proper. Bukan itu saja Kapolri terpilih apabila melalui Fit and Propee test di DPR punya hutang budi, sehingga DPR akan menjadi bagian dari pelemahan. Dan lagi memilih dan mengangkat Kapolri adalah merupakan Hak Prerogatif Presiden, sehingga agak berlebihan apabila itu masih harus di usulkan ke Dewan.
Demikian juga Kami dari THMP mendukung penuh Penggantian Kapolri, karena hal ini bagian dari langkah Refomasi Kepolisian yang sedang digagas Presiden, karena Kapolri harus berani dan tegas dalam memimpin Lembaga Kepolisian. Sebab dari Kapolri yang kuat dalam penegakan hukum, maka akan banyak mengalami perbaikan.
Slogan tumpul keatas tajam kebawah, akan terkikis, no viral no justice akan tidak ada lg.
Dari dua nama yang di usulkan Presiden ke DPR kami cenderung pilihan jatuh ke Kom Jen Suyudi Ario Seto, sekarang beliau dipercaya memimpin BNN ( Badan Narkotika Nasional ) dan hasil kerjanya luar biasa, antara lain :
Di BNN selama menjabat blm sebulan, sudah berhasil melumpuhkan 11 jaringan Narkoba Internasional. Ini kerjaaan yang tidak mudah, karena kaitan dengan jaringan Internasional biasanya banyak kekuatan besar yang tidak mudah diatasi, kecuali dengan orang hebat dan berani.
Namun dari catatan itu, ada yang tidak kalah menarik yaitu, beliau adalah orang yang berlatar belakang reserse ( penyidik ). Karir besarnya lebih banyak diserse yaitu, sebagai Kanit II Resmob, Polda Metro, kemudian berlanjut menjadi Kasat Reskrim Jak Bar dan Selatan. Lalu menduduki jabatan Wakil Direktur di Mabes Polri dibidang serse. Hingga beliau sebelum di BNN menduduki jabatan menjadi Kapolda Banten.
Dunia Sese adalah napas dari penegakan hukum yang sangat penting, tanpa mengesampingkan peran peran lain. Karena dunia serse adalah salah satu wilayah hukum yang sangat rentan dengan Mafia. Sehingga perlunya orang yang bisa merubah Citra Polri dalam penegakan hukum.