Kehadiran koperasi di Indonesia memiliki fungsi membangun dan mengembangkan potensi ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
Manfaat bergabung dengan koperasi diharapkan dapat dirasakan positif oleh anggota, di antaranya mendapatkan sejumlah kemudahan dari sisi pelayanan dan dapat menikmati fasilitas yang ditawarkan koperasi. Anggota pun diarahkan untuk berperan aktif dalam upaya mengembangkan potensi dan kemampuan demi kesejahteraan dan kemajuan bersama.
Seperti salah satu koperasi di Kabupaten Klaten Jawa Tengah yaitu Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Bina Umat Wedi. Koperasi yang berdiri pada tahun 2003 dan berkantor pusat di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 87 Wedi Klaten Jawa Tengah, hingga kini telah memiliki satu kantor cabang dan hingga 30 Mei 2023 mencatatkan total aset sebesar Rp16,69 miliar.
Mitra koperasi LPDB-KUMKM yang memiliki karyawan sebanyak 14 orang, dengan total anggota sebanyak 3.434 orang, terus mempertahankan dan meningkatkan eksistensinya.
Ketua KSPPS BMT Bina Umat Wedi Mujiyono mengungkapkan, koperasi melakukan sejumlah strategi di tahun 2023, antara lain meningkatkan penyaluran (lending), efisiensi biaya, penanganan pembiayaan secara maksimal, serta penekanan pembiayaan macet.
“Dalam upaya meningkatkan penyaluran kepada anggota, koperasi membutuhkan modal dengan tarif layanan yang rendah. Melalui sosialisasi Satuan Tugas Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Satgas LPDB-KUMKM) di Kabupaten Klaten Jawa Tengah, KSPPS BMT Bina Umat Wedi mendapatkan informasi mengenai pembiayaan murah untuk koperasi,” jelas Mujiyono.
Dana Bergulir Solusi Koperasi
Dana bergulir LPDB-KUMKM, tambah Mujiyono, menjadi solusi terbaik bagi koperasi dalam mendukung perkuatan permodalan, serta sebagai upaya meningkatkan layanan kepada anggota. Selama 10 tahun bermitra, KSPPS BMT Bina Umat Wedi telah lima kali mendapatkan fasilitas permodalan LPDB-KUMKM dengan total plafond sebesar Rp7,1 miliar.
“Pembiayaan pertama didapatkan pada tahun 2013 sebesar Rp2 miliar, pembiayaan kedua pada tahun 2017 sebesar Rp900 juta, pembiayaan ketiga pada tahun 2020 sebesar Rp1,1 miliar, tahun berikutnya digulirkan pembiayaan keempat sebesar Rp1,1 miliar, dan pembiayaan kelima diperoleh pada tahun 2023 sebesar Rp2 miliar,” rinci Mujiyono.
Pembiayaan LPDB-KUMKM, lanjut Mujiyono, memiliki margin atau bagi hasil yang ringan dibanding lembaga keuangan lainnya. Kendati prosesnya sedikit rumit, namun melalui dukungan tim LPDB-KUMKM yang ramah dan professional, koperasi mampu melalui tahapan demi tahapan hingga akhirnya mendapatkan pembiayaan dari pemerintah pusat. Hal ini menjadi tolak ukur KSPPS BMT Bina Umat Wedi untuk terus menjadi koperasi yang sehat dan berkredibilitas baik.
“Harapannya, LPDB-KUMKM terus beroperasi, memprioritaskan, dan semakin meningkatkan volume penyalurannya kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia. Di samping itu, kami pun berharap LPDB-KUMKM dapat memperlonggar persyaratan pembiayaan sehingga proses pengajuan pinjaman dapat berjalan lebih cepat dan lancar,” harap Mujiyono.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mengedapkan prinsip pelayanan publik yang prudent dan profesional.
“Kami berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui pelayanan yang transparan dan akuntabel. Salah satunya melalui transformasi digital yang menjadi langkah inovasi dan instrumen LPDB-KUMKM dalam meningkatkan layanan pembiayaan kepada masyarakat,” kata Supomo.
Sejak awal beroperasi ditahun 2006 hingga kini, papar Supomo, LPDB-KUMKM diharapkan untuk terus menjadi integrator bagi percepatan dan pengembangan industri keuangan mikro di daerah melalui badan usaha koperasi.
“Dana bergulir yang sumbernya dari APBN ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis koperasi dan usaha anggota, sehingga kami mengajak insan koperasi untuk mengakses layanan pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM dengan tarif layanan rendah. Untuk memperoleh informasi terkait program dana bergulir, koperasi dapat menghubungi call center di nomor 1500-856 atau operator 021-7990756. Sedangkan untuk mengetahui kriteria dan persyaratan dana bergulir, silahkan mengakses situs resmi LPDB-KUMKM di www.lpdb.go.id,“ tutup Supomo.