Koperasi sebagai sokoguru ekonomi rakyat akan memasuki usia ke-76 pada tanggal 12 Juli 2023. Hari Koperasi Nasional tahun ini mengusung tema “Bangga Berkoperasi Indonesia Maju”, yang harapannya koperasi baik dari sektor simpan pinjam maupun sektor riil mampu menjadi pelaku utama dalam menggerakkan ekonomi bangsa.
Seperti halnya, Koperasi Simpan Pinjam Credit Union (KSP CU) Hatirongga Nahobas yang berlokasi di Kota Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara berdiri sejak tahun 2004 ini menjadi salah satu koperasi yang dibina oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam hal pengelolaan koperasi dan sertifikasi di tingkat manajemen dan pengurus.
Melalui keterlibatan dan komunikasi aktif dengan Dinas Koperasi dan UKM setempat, KSP CU Hatirongga Nahobas mendapat banyak masukan dan informasi, di antaranya mengenai perkuatan permodalan dengan tarif rendah dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Seiring berjalannya usia dan meningkatnya permintaan pinjaman dari anggota, KSP CU Hatirongga Nahobas membutuhkan dukungan dana. Melalui lembaga keuangan di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, KSP CU Hatirongga Nahobas mempercayakan LPDB-KUMKM sebagai lembaga yang mendukung koperasi dalam pemenuhan ketersediaan modal usaha.
Di bulan Juni 2022, KSP CU Hatirongga Nahobas dinyatakan memenuhi persyaratan permohonan dan mendapat pinjaman sebesar Rp1,78 miliar. Pinjaman tersebut digunakan koperasi untuk peningkatan produktivitas usaha melalui program-program yang dibutuhkan anggota, seperti
Tabungan Untuk Pendidikan Anak (TUPPAK), Simpanan Partolu Bulanan/Berjangka (SITULAN), dan Simpanan Reguler. Penyaluran pinjaman kepada anggota dilakukan dengan tetap mengutamakan kesejahteraan anggota, serta mengedepankan aturan yang sah dan mengikat di koperasi.
Ketua KSP CU Hatirongga Nahobas Aliumri Purba mengatakan, manajemen dan pengurus koperasi terus mendukung usaha anggota dengan melakukan berbagai pembinaan secara lintas sektoral. Koperasi juga tetap berkoordinasi dan komunikasi dengan LPDB-KUMKM, karena menganggap pelayanan LPDB-KUMKM lebih transparan, akuntabel, menawarkan bunga rendah, dan tenor pinjaman yang relatif panjang.
“LPDB-KUMKM merupakan lembaga keuangan yang direkomendasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Keuangan, sehingga kami mempercayai LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan yang paling tepat bagi koperasi-koperasi di Indonesia, khususnya koperasi yang usahanya ingin maju dan berkembang,” tutur Aliumri.
Peningkatan Kualitas Layanan
Aliumri mengatakan, saat ini koperasi memiliki total anggota sebanyak 7.000 orang, dengan jumlah karyawan sebanyak 27 orang dari 1 kantor pusat dan 3 kantor cabang. KSP CU Hatirongga Nahobas berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kepada anggota melalui kemajuan teknologi. Saat ini, koperasi menggunakan aplikasi yakni Be Union III, yang dapat memantau jumlah tabungan dan pinjaman anggota secara update.
Selain itu, lanjut Ali, koperasi juga sedang membangun aplikasi mobile untuk anggota, yang harapannya dapat memudahkan anggota dalam mengecek saldo tabungan dan riwayat pinjaman, serta fitur-fitur tambahan yang tujuannya dapat mempersingkat proses transaksi anggota kepada koperasi, dan sebaliknya.
“Harapannya, kemudahan layanan tersebut didukung pula dengan program-program pemerintah khususnya dari LPDB-KUMKM. Kami berharap LPDB-KUMKM mengadakan pelatihan laporan keuangan, pelatihan kelembagaan usaha secara lintas sektoral, pembinaan secara langsung ke koperasi, serta penurunan suku bunga pinjaman,” pinta Aliumri.
Senada dengan Aliumri, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menekankan pentingnya memberikan pelayanan prima kepada mitra dan calon mitra LPDB-KUMKM. Melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, dan memberi solusi terbaik dalam menjawab kebutuhan mitra, seluruh pegawai LPDB-KUMKM diminta untuk terus berpegang pada kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Menjunjung tinggi integritas juga menjadi poin penting dalam mengemban visi dan misinya kepada masyarakat, khususnya sebagai lembaga pemerintah yang melayani kepentingan publik.
“Cepat bergerak dan tepat sasaran, itulah yang terus dilakukan LPDB-KUMKM dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sosialisasi dan bimbingan teknis juga gencar dilakukan guna mempercepat proses penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada koperasi di seluruh Indonesia,” ujar Supomo.
Koperasi modern, jelas Supomo, memiliki manajemen yang profesional dan transparan, termasuk di dalamnya, pengelolaan keuangan, pelaporan, dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada data dan analisis yang akurat. Dengan menerapkan teknologi informasi yang terintegrasi dalam mengelola usaha anggota, transaksi, dan inventaris, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, informasi, dan kegiatan lainnya.
“LPDB-KUMKM berupaya menjadi mitra yang andal bagi koperasi dan UMKM (KUMKM) melalui dukungan pinjaman/pembiayaan dengan suku bunga rendah dan syarat yang lebih mudah. Akses pendampingan juga dilakukan kepada para mitra dan calon mitra, sehingga KUMKM dapat lebih mengoptimalkan potensi bisnisnya, serta berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian nasional,” tutup Supomo.