Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Dewi Arif Rahman Hakim menekankan pentingnya penguasaan e-commerce sebagai peluang besar bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.
“Dan itu memungkinkan mereka untuk memasarkan produknya tidak hanya di pasar lokal tetapi nasional bahkan global atau berpeluang menembus ekspor,” kata Dewi dalam kegiatan bertajuk Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia bagi Pelaku Usaha Mikro Bidang e-Commerce, di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/8).
Dalam era digital saat ini, kata Dewi, teknologi digital tidak hanya menjadi media komunikasi jarak jauh tetapi juga dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas-aktivitas ekonomi. “Sehingga, menjadi sumber profit dalam perekonomian,” ucap Dewi.
Menurut Dewi, melalui e-commerce terjadi aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk baik barang maupun jasa, dengan memanfaatkan jaringan internet.
“Dalam hal ini e-commerce menawarkan kemudahan untuk berbelanja secara online. Jadi, meskipun penjual dan pembeli tidak bertemu langsung, transaksi bisa tetap berjalan lancar,” kata Dewi.
Dewi mengakui, data Deloitte Access Economics yang menunjukkan tingkat penggunaan teknologi digital oleh pelaku UMKM di Indonesia masih kurang. Sehingga, UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital juga tergolong masih rendah.
Disebutkan, sebanyak 18 persen UMKM masih berada di level intermediate online yang artinya pelaku usaha tidak hanya terlibat di media sosial tetapi juga sudah bisa mengintegrasikan sosial media dengan pelanggan produk mereka.
“Hanya 9 persen UMKM yang sudah memaksimalkan peran internet untuk mengembangkan usaha mereka, advanced online,” kata Dewi.
Oleh karena itu, Dewi menyebutkan, kegiatan yang digelar itu menjadi sangat penting, karena edukasi atau literasi e-commerce mendesak diberikan kepada pelaku UMKM. “Dan bagi DWP Kementerian Koperasi dan UKM diharapkan agar memiliki pemahaman dan keterampilan untuk memanfaatkan e-commerce secara optimal. Sehingga, bisa mendapatkan manfaat ketika terhubung dengan e-commerce,” kata Dewi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bekasi Yayan Yuliana menyatakan pemasaran produk UMKM perlu terus didorong dengan memanfaatkan e-commerce. “Kalau tidak online, maka tidak akan bisa berkembang. Digitalisasi merupakan kemajuan zaman yang harus kita ikuti,” kata Yayan.
Bahkan, satu bulan ke depan, Yayan mengungkapkan, Kota Bekasi dalam proses mengembangkan aplikasi mandiri untuk fungsi pemasaran seluruh produk UMKM di wilayah tersebut. “Kami bekerja sama dengan PT Telkom dalam membuat aplikasi ini,” ucap Yayan.
Lebih dari itu, kata Yayan, Wali Kota Bekasi sudah mewajibkan seluruh ASN Kota Bekasi untuk membeli produk UMKM. “Namun, tidak semua produk UMKM akan masuk aplikasi. Akan kami kurasi produk mana yang berkualitas. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang,” kata Yayan.