Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memperkuat jaringan dan kemitraan strategis Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT – KUMKM) guna mempercepat UMKM naik kelas dan berdaya saing.
PLUT-KUMKM merupakan salah satu program strategis KemenKopUKM dalam rangka menaikkan kelas para pelaku UMKM melalui peningkatan kemampuan UMKM yang berdaya saing tinggi agar segera dapat didorong masuk dalam ekosistem rantai pasok global.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim mengatakan, seiring dengan perkembangan teknologi dan dunia usaha, peran dan fungsi PLUT-KUMKM menjadi sangat penting.
“PLUT-KUKM harus berkembang dan beradaptasi sesuai perkembangan zaman dengan mengembangkan berbagai layanan yang dibutuhkan para pelaku UMKM, sehingga nantinya keberadaan PLUT-KUMKM sangat bermanfaat dalam membantu para pelaku UMKM mengembangkan usahanya menjadi semakin baik dan meningkat,” kata SesmenKopUKM Arif Rahman Hakim saat memberikan sambutan dalam acara launching penguatan jaringan dan kemitraan strategis PLUT-KUMKM di Kabupaten Kuningan, Kamis (28/9).
SesmenKopUKM menjelaskan, pihaknya mendorong penguatan peran dan fungsi serta peningkatan kualitas layanan PLUT-KUMKM melalui program re-design yang menjadikan PLUT-KUMKM berfungsi sebagai, pusat konsultasi dan pendampingan, pusat pengembangan produk unggulan daerah, pelatihan teknis dan manajerial, inkubasi bisnis, pendataan lengkap KUMKM, rumah kemasan dan kurasi produk, pendaftaran dan perizinan berusaha, promosi dan pemasaran, serta peningkatan sinergi atau kolaborasi.
Dalam rangka implementasi fungsi PLUT-KUMKM, KemenKopUKM menginisiasi penguatan jaringan kemitraan PLUT-KUMKM melalui kolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan para pelaku usaha besar.
“Penguatan jaringan kemitraan PLUT-KUMKM dengan Kementerian/Lembaga dan usaha besar sebagai offtaker ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi kondisi para pelaku UMKM yang produktivitasnya masih rendah, kurangnya inovasi, rendahnya penerapan teknologi sehingga pelaku UMKM belum dapat bersaing dengan para kompetitornya,” kata Arif Rahman Hakim.
Selain itu, penguatan kemitraan PLUT-KUMKM merupakan salah satu upaya untuk mendorong pelibatan pelaku UMKM masuk ke ekosistem rantai pasok industri yang akan berdampak pada peningkatan kualitas dan daya saing produk UMKM yang berkelanjutan.
“Oleh karena itu, kami mengapresiasi para stakeholder yang telah bermitra dengan PLUT-KUMKM, dan diharapkan kerja sama ini dapat terus berjalan dengan baik dan ditingkatkan serta dapat menjadi pilot project atau percontohan dalam menarik minat stakeholder lainnya untuk terlibat menjalin kemitraan dalam pengembangan UMKM menjadi lebih maju,” katanya.
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius mengatakan, kegiatan penguatan jaringan PLUT-KUMKM ini melibatkan ke-87 PLUT-KUMKM dan 10 offtaker yang telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
Adapun ke-10 offtaker tersebut antara lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo), Badan Standardisasi Nasional (BSN), Radio Republik Indonesia (RRI), PT Telekomunikasi Indonesia, PT Pos Indonesia, PT Promedia Teknologi Indonesia, PT Erajaya Swasembada Tbk., PT. Wastu Kriya Nusantara (NIKHOLE), CV. Saripati Laer, dan CV. Sundanika Indonesia.
“Ke depan kami berharap agar kemitraan ini tetap berjalan semakin baik dan meningkat serta menjangkau ke-87 PLUT-KUMKM di Indonesia,” kata Yulius.
Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama mengapresiasi langkah dan upaya KemenKopUKM untuk mendorong daya saing UMKM di Kabupaten Kuningan melalui penguatan jaringan PLUT-KUMKM.
“Kegiatan ini memiliki makna yang sangat penting dalam upaya memajukan sektor koperasi dan UMKM di Kabupaten Kuningan,” kata Acep.
Saat ini, kata Acep, UMKM memainkan peran kunci dalam perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Kabupaten Kuningan.
“Dengan program ini, diharapkan UMKM di Kabupaten Kuningan dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan akses pembiayaan, serta mendapatkan dukungan teknologi dan inovasi dari kementerian/lembaga dan usaha besar yang menjadi mitra strategis,” ujar Acep.
Chief Human Capital, Legal, GA dan CSR Erajaya Group Jimmy Perangin Angin mengatakan, apresiasi yang diberikan oleh KemenKopUKM menjadi pendorong Erajaya Group untuk memperkuat dan memperluas kemitraan dengan PLUT-KUMKM dalam pengembangan rantai pasok di sektor perdagangan ritel dan aksesoris.
Menurutnya, kolaborasi ini memberi peluang untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM naik kelas di Indonesia dengan memberikan akses bagi pelaku UMKM untuk terlibat dalam rantai pasok bisnis Erajaya.
“Dengan upaya ini diharapkan akan bisa membuka peluang pasar yang lebih luas dan potensi peningkatan omzet dari mitra usaha. Komitmen ini akan kami wujudkan melalui program pembinaan dan pelatihan, program dukungan dan implementasi, hingga fasilitas pembiayaan KUR Klaster berbasis rantai pasok bagi usaha mikro,” kata Jimmy.