PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI proaktif mendukung penuh upaya terpadu dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.
Dalam rangka memperingati hari Kesehatan Mental Sedunia, BNI mendukung acara 1.000 Manusia Bercerita, yakni sebuah program yang diinisiasi Kementerian BUMN berkolaborasi dengan Menjadi Manusia dan para psikolog dan konselor.
Acara ini akan melibatkan 1.000 karyawan BUMN untuk diajak proaktif mencari jalan pemulihan jiwa serta menjadi wadah bercerita dan berkonsultasi generasi muda.
Menteri BUMN Erick Thohir menjadikan kegiatan ini untuk mendengarkan cerita inspiratif dari individu yang telah melewati perjalanan pribadi dalam menghadapi tantangan kesehatan mental.
Lewat acara ini karyawan belajar bersama tentang pentingnya dukungan sosial, pemahaman, dan akses ke sumber daya yang tepat.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan perseroan mendukung berbagai program yang ditujukan untuk dapat menjaga kesehatan mental karyawan.
Perseroan pun memfasilitasi karyawan untuk membentuk komunitas berbasis hobi yang pada akhirnya diharapkan akan memberikan dampak positif pada mental health sekaligus kualitas kinerja.
“Kami sangat senang dapat diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam acara ini. Tentunya isu terkait kesehatan mental menjadi concern bersama. Kita bersama-sama ingin membangun generasi muda yang produktif sekaligus memiliki kesehatan mental yang baik sehingga mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” katanya.
Dalam acara 1.000 Manusia Bercerita ini, karyawan BUMN mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi dengan 100 psikolog dan konselor agar mendapatkan pengalaman terapi kesehatan mental.
Karyawan BUMN mengikuti sesi workshop, meditasi, sound healing, konsultasi dan strategi praktis untuk merawat kesehatan mental.
“Harapannya acara ini akan menjadi langkah awal menuju perubahan positif karyawan BUMN terhadap kesehatan mental. Kami seluruh perusahaan milik negara berkomitmen untuk membantu pemerintah memberikan solusi bagi isu kesehatan mental generasi muda,” katanya. (*)