Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) untuk mendukung pengembangan ekonomi perempuan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik di Jakarta, Jumat (11/11) mengatakan, usai menerima audiensi pengurus PEKKA dari 27 provinsi se Indonesia. Dalam pertemuan ini, para anggota PEKKA menyampaikan insiaitif dan keinginan untuk berkolaborasi dengan KemenKopUKM dalam hal pemberdayaan perempuan.
“Kolaborasi dalam pendampingan dan penguatan kapasitas ekonomi UMKM maupun koperasi. Hal ini sangat bagus dan juga sejalan dengan prioritas Kementerian Koperasi sekarang, yakni untuk pengembangan usaha perempuan, anak muda dan produk ramah lingkungan,” kata Riza Damanik.
Lebih lanjut, Riza menambahkan agenda KemenKopUKM tahun 2022 adalah pemulihan dan tranformasi UMKM nasional. Untuk itu, sebagian besar program prioritas KemenKopUKM tahun 2022 langsung menyasar anak muda, perempuan, serta fokus untuk mendukung pengembangan usaha yang ramah lingkungan berbasis keunggulan lokal.
Menurutnya, peluang perempuan di sektor UMKM saat ini sangatlah besar dan perlu dioptimalkan. Hal ini didukung dengan data di mana saat ini sekitar 64 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.
Yayasan PEKKA fokus pada pemberdayaan perempuan kepala keluarga untuk menjamin dan meningkatkan penghidupan serta aktif dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan. Didukung oleh Program MAMPU, PEKKA beroperasi di 27 provinsi dan sekitar 129 desa/kelurahan.