Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus berupaya memberikan akses pinjaman atau pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi di Indonesia.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, jumlah pelaku koperasi di Indonesia tersebar dari Sabang hingga Merauke. Oleh sebab itu, dalam menyalurkan pinjaman/pembiayaan kepada mitra-mitranya, LPDB-KUMKM dituntut untuk bekerja cepat, tepat, dan optimal karena tingginya kebutuhan permodalan koperasi.
Melalui platform digital yang dikembangkan LPDB-KUMKM, diharapkan dapat mempermudah mitra-mitra tersebut dalam memenuhi syarat pengajuan pinjaman/pembiayaan, serta dalam pemantauan proposal.
“Sebagai satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM, LPDB-KUMKM hadir memberi dukungan permodalan kepada koperasi dan UMKM sejak tahun 2006. Hingga usianya ke-17 pada Agustus 2023 mendatang, LPDB-KUMKM berharap dapat terus dipercaya masyarakat dalam menyalurkan pinjaman/pembiayaan kepada koperasi, serta mampu mencapai target penyaluran tahun ini sebesar Rp1,8 triliun,” kata Supomo dalam keterangannya.
Supomo melanjutkan, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang mengedepankan prinsip pelayanan publik, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk melayani mitra koperasi yang membutuhkan akses permodalan secara mudah, murah, dan ramah.
“Pelaku-pelaku usaha tersebut sangat membutuhkan peran nyata dari pemerintah, khususnya dari segi permodalan. Oleh sebab itulah, kami mengajak para pegiat koperasi untuk mengakses pinjaman/pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM,” tutur Supomo.
Seperti salah satu contoh mitra LPDB-KUMKM di Kabupaten Jepara Jawa Tengah yaitu Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Alhikmah Semesta. Koperasi yang berdiri pada 27 Agustus 1998, hingga kini memiliki satu kantor pusat dan 36 kantor cabang yang tersebar di lima kabupaten di Jawa Tengah. Per Desember 2022, KSPPS BMT Alhikmah Semesta telah memiliki total anggota sebanyak 109.548 orang, dengan karyawan sebanyak 234 orang, serta mencatatkan total aset sebesar Rp377,03 miliar.
Ketua KSPPS BMT Alhikmah Semesta Yasir Kholidi mengatakan, LPDB-KUMKM merupakan lembaga pembiayaan yang memberikan bagi hasil yang lebih murah dibanding lembaga keuangan lain. Tercatat BMT Alhikmah Semesta sudah empat kali memperoleh fasilitas dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
Fasilitas pinjaman yang pertama didapatkan pada tahun 2012 sebesar Rp2 miliar, dan pembiayaan yang kedua diperoleh tahun 2013 dengan jumlah plafond sebesar Rp5 miliar. Kedua pembiayaan tersebut kini berstatus kolektibilitas lunas. Pada tahun 2020, KSPPS BMT Alhikmah Semesta kembali mendapatkan pembiayaan dana bergulir yang ketiga sebesar Rp15 miliar, dan pembiayaan keempat diperoleh pada tahun 2022 sebesar Rp20 miliar. Kedua pembiayaan tersebut hingga kini berstatus kolektibilitas pembayaran lancar.
“Setelah mendapatkan pembiayaan tersebut, KSPPS BMT Alhikmah Semesta menerapkan strategi tahun 2023 sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha. Di antaranya, meningkatkan pelayanan prima kepada anggota dengan harga murah, hingga mampu bersaing dengan lembaga keuangan lain. Upaya ini juga diharapkan dapat mendorong anggota untuk semakin loyal dengan koperasi. Langkah strategis lainnya adalah menjaring anggota baru yang bonafit dengan cara menerapkan promosi secara aktif dan masif,” jelas Yasir.
Digitalisasi Tumbuhkan Bisnis Koperasi
Terkait digitalisasi, KSPPS BMT Alhikmah Semesta telah menggunakan sistem Islamic Micro Finance Application (IMFA) sejak akhir tahun 2016 untuk transaksi operasional antar kantor dan telah terintegrasi. Selain itu, KSPPS BMT Alhikmah Semesta juga telah memiliki aplikasi Alhikmah Mobile untuk mempermudah pelayanan kepada anggota.
Kemudahan dalam genggaman ini, tambah Yasir, digunakan anggota untuk transfer antar rekening, cek tabungan, pembayaran BPJS, pembelian token listrik, dan lain sebagainya.
“Pengembangan layanan Alhikmah mobile terus dilakukan sehingga dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan anggota melalui transaksi online. SDM pun kami tingkatkan dengan program pelatihan internal dan eksternal, dengan demikian KSPPS BMT Alhikmah Semesta dapat bertahan dan berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman,” tutur Yasir.
Di samping Alhikmah Mobile, Yasir menambahkan, layanan dan kinerja LPDB-KUMKM juga diharapkan dapat menawarkan fitur-fitur layanan yang lebih fleksibel agar dapat memenuhi kebutuhan KSPPS BMT Alhikmah Semesta, salah satunya adalah pembiayaan talangan likuiditas menjelang Ramadhan. Hal ini diperlukan agar pada bulan Ramadhan, koperasi-koperasi syariah di Indonesia dapat tetap menyalurkan pembiayaan kepada anggota seperti halnya diluar bulan Ramadhan.
“Sinergi yang terjalin antara KSPPS BMT Alhikmah Semesta dengan LPDB-KUMKM, Perhimpunan BMT Indonesia, serta Dinas Koperasi dan UMKM, kian memudahkan koperasi untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Bukan hanya saat ada kendala kami dibimbing, melainkan juga dalam bentuk saran dan masukan yang membangun demi kemajuan KSPPS BMT Alhikmah Semesta ke depan,” tutup Yasir.