Perkuatan permodalan koperasi melalui dana bergulir terus diintensifkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Perkuatan permodalan koperasi ini sebagai bagian dari upaya mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui koperasi dan UMKM utama ekosistem koperasi yang bergerak di sektor riil.
Seperti Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Roudloh yang merupakan mitra dari LPDB-KUMKM dari wilayah Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah merasakan manfaat positif setelah mendapatkan pembiayaan syariah dari LPDB-KUMKM.
Ketua KSPPS BMT Al-Roudloh Nur Kolis mengungkapkan, koperasi yang dirinya pimpin berawal dari komunitas guru pengajian pada tahun 2005 yang beranggotakan 20 orang.
Kemudian, pada tahun 2007 mulai dibentuk koperasi dan memberanikan diri untuk membuka layanan kepada anggota koperasi setelah mendapatkan pengesahan pembentukan koperasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
“Tahun 2007 kami memberanikan pelayanan secara umum, dan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pertama tahun 2008, saat itu dengan jumlah anggota 41 orang dengan modal usaha awal sebesar Rp8,5 juta, dengan jumlah asetnya waktu itu sebesar Rp55 juta,” ujar Nur Kolis, Selasa (10/1/2023).
Nur Kolis menambahkan, pada tahun 2021 KSPPS BMT Al-Roudloh mendapatkan informasi dari Perhimpunan BMT bahwa ada fasilitas instrumen pembiayaan dari pemerintah untuk koperasi dari LPDB-KUMKM.
“Kami mendapat informasi dana bergulir dari komunitas Perhimpunan BMT, dan kami coba akses dana bergulir dari LPDB-KUMKM, akhirnya Alhamdulillah bisa mendapatkan pada tahun 2021 sebesar Rp2 miliar dengan pencairan dua tahap,” kata Nur Kolis.
Nur Kolis menyebut, dari sisi pemenuhan persyaratan pengajuan dana bergulir, koperasi tidak mendapatkan kendala atau hambatan. “Kalau proses proses persyaratan sampai pencairan, karena baru pertama kali jadi mitra LPDB-KUMKM, kami dibantu oleh rekan-rekan LPDB-KUMKM. Untuk perkembangan koperasi setelah menerima dana bergulir sangat baik bagi kami, karena dari sisi penyaluran pembiayaan kepada anggota volumenya meningkat,” tambahnya.
Manfaat Positif
Hingga saat ini, KSPPS BMT Al-Roudloh telah memiliki jumlah anggota mencapai 7.448 dengan ekuitas permodalan sebesar Rp5 miliar, dan aset koperasi sebesar Rp28,5 miliar.
“Alhamdulillah kami awalnya hanya satu kantor, sekarang sudah lima, dan akhir tahun lalu kami baru meresmikan dua kantor baru di wilayah Blora. Kesejahteraan anggota kami sangat baik karena mitra yang bergerak sektor produktif seperti usaha pertanian, perdagangan sangat terbantu sekali dengan adanya pembiayaan dari LPDB-KUMKM,” kata Nur Kolis.
Pihaknya berharap, kerja sama antara koperasi dan LPDB-KUMKM terus terjalin dengan harmonis guna mendukung perekonomian masyarakat terutama para pelaku UMKM yang bergerak di sektor produktif. “Mudah mudahan nanti kedepan pembiayaan ini bisa pengajuan kembali bisa dicairkan dan jumlahnya ditingkatkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, kehadiran LPDB-KUMKM dengan layanan penyaluran dana bergulir sangat diperlukan bagi koperasi dan UMKM guna memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.
“Dengan koperasi dan UMKM yang berkembang, sehat, dan memiliki bisnis yang berdaya saing, maka serapan tenaga kerja meningkat, pendapatan masyarakat meningkat, dan target pemerintah untuk menekan angka kemiskinan bisa terus ditingkatkan, tentunya kami akan terus hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan layanan penyaluran dana bergulir dan pendampingan,” ujar Supomo.
Supomo menegaskan, sejak tahun 2022 lalu LPDB-KUMKM sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
“Pada 2023 ini tentu akan kami tingkatkan kembali penyaluran dana bergulir untuk sektor produktif, terlebih dengan adanya program penyaluran pembiayaan berdasarkan klaster-klaster koperasi,” pungkas Supomo.