Dalam menjalankan usaha, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) membutuhkan perkuatan permodalan atau suntikan pembiayaan. Permodalan tersebut digunakan untuk menopang, mengembangkan, dan meningkatkan usaha koperasi dan kebutuhan anggota. Modal yang cukup juga dapat memaksimalkan layanan, serta mendukung usaha yang mendatangkan keuntungan, kesejahteraan, dan kemakmuran anggota.

Salah satu lembaga pembiayaan yang dipercaya pemerintah dalam menyalurkan pinjaman kepada koperasi yang sumber dananya dari APBN adalah Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). LPDB-KUMKM yang merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM menjadi perpanjangan tangan pemerintah yang tugasnya mengelola dana bergulir, untuk mencapai tujuan dan menghasilkan manfaat berkelanjutan bagi koperasi.

Salah satu penerima manfaat dana bergulir LPDB-KUMKM adalah Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya di Provinsi Sulawesi Tengah. Berlokasi di Jalan Trans Sulawesi Parigi Moutong Sulawesi Tengah, koperasi yang berdiri tahun 2007 hingga kini memiliki satu kantor pusat dan sembilan kantor cabang yang tersebar di wilayah Sulawesi Tengah. Selain itu, per Januari 2024, koperasi memiliki total karyawan sebanyak 65 orang dan mencatatkan total anggota sebanyak 6.473 orang.

Menurut Ketua Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya I Wayan Hartono, pertama kali mengetahui LPDB-KUMKM dari sosialisasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Parigi Mautong dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Tengah. Informasi mengenai pinjaman bertarif layanan rendah dan terjangkau ini ditindaklanjuti pengurus dengan mengajukan permohonan pinjaman ke LPDB-KUMKM. Pada Juli 2010, koperasi mendapat pinjaman yang pertama dan tahun 2023 kembali mendapatkan pinjaman kedua dari LPDB-KUMKM.

Hartono menjelaskan, pinjaman tersebut diperuntukkan bagi pengembangan dan peningkatan usaha koperasi. Suntikan permodalan dari LPDB-KUMKM menjadi pilihan terbaik apabila dibandingkan lembaga pembiayaan lain. Hal ini dikarenakan proses sejak pengajuan hingga pencairan dana bergulir tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

“Selain itu, dalam proses pencairannya bisa dilakukan di tempat domisili koperasi berada, sehingga menghemat biaya dan waktu karena tidak perlu datang ke kantor pusat LPDB-KUMKM di Jakarta. Hal itu sangat membantu dan memangkas biaya, khususnya bagi koperasi-koperasi yang baru berkembang,” tutur Hartono.

Bekat guliran dana LPDB-KUMKM, Hartono melanjutkan, Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya mengalami dampak positif dan signifikan, khususnya dari usaha penjualan pakan ternak dan barang elektronik. Modal tersebut mendongkrak pendapatan (omzet) dan meningkatkan asset-aset koperasi.

“Ke depan, koperasi berencana menambah sumber dana dengan mengajukan kembali pinjaman ke LPDB-KUMKM. Selain usaha simpan pinjam, penjualan pakan ternak, barang elektronik dan furniture, usaha produktif lainnya seperti peternakan ayam petelur akan segera dikembangkan dalam waktu dekat dan diharapkan dapat mengalami kemajuan pesat seperti usaha-usaha lainnya,” jelas Hartono.

Selain dukungan permodalan LPDB-KUMKM, perkembangan teknologi banyak membantu koperasi dalam melayani anggota. Dengan hadirnya “SAKTI MANDIRI”, aplikasi digital yang digunakan Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dan mendorong koperasi untuk maju dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya, lanjut Hartono.

“Dana bergulir menjadikan Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya sebagai mitra terbaik negara dan masyarakat Indonesia. Harapannya, koperasi di Indonesia mendapat manfaat setelah mengakses dana bergulir dan memberi dampak lebih luas kepada anggota dan masyarakat. Koperasi juga diharapkan mengambil peran dan berkontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi nasional, sehingga dapat membangun Indonesia lebih baik lagi di masa depan,” harap Hartono.

Senada dengan Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo terus mengupayakan dan mendorong pelaku usaha koperasi untuk mengakses pinjaman atau pembiayaan LPDB-KUMKM. Melalui kerja sama dengan LPDB-KUMKM, koperasi mendapat dukungan finansial untuk peningkatan produksi dan produktivitas usahanya.

Selain itu, lanjut Supomo, upaya LPDB-KUMKM dalam bertransformasi digital diharapkan dapat memaksimalkan layanan sehingga dapat lebih efisien, efektif, dan transparan. Transformasi digital dan inovasi juga semakin ditingkatkan guna memberi kemudahan, fleksibilitas, dan akuntabilitas dalam bisnis proses penyaluran dana bergulir.

“Dengan adanya pembiayaan yang terjangkau dan berkelanjutan dari LPDB-KUMKM, koperasi-koperasi di Indonesia diharapkan berkembang lebih mandiri dan berkelanjutan, serta memperluas dampak positif pada sektor ekonomi. Koperasi juga akan dihadapkan dengan tantangan-tantangan ekonomi, sehingga dengan modal yang cukup dan terbuka akses pasar dan pembiayaan LPDB-KUMKM, diharapkan dapat memperkokoh usaha anggota guna mencapai kesuksesan koperasi ke depan,” tutup Supomo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *