Pengamat dan guru politik Dr John N Palinggi SE MM MBA menilai penganugerahan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto kepada 10 tokoh bangsa sebagai upaya pemerintah menghargai karya dan pengorbanan yang dilakukan oleh para tokoh tersebut kepada bangsa dan negara. Itulah makna yang sesungguhnya dari Hari Pahlawan.

“Ini adalah kesadaran yang mendalam dari Bapak Presiden Prabowo dengan mengingat karya-karya peminpin dan tokoh serta pengorbanan dari para pendahulu yang patut dihormati,” kata ahli strategi politik John N Palinggi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Meskipun ada pro kontra terhadap kebijakan pemerintah terkait penetapan para tokoh sebagai pahlawan Nasional tersebut, John yang merupakan Konsultan Investasi dari luar negeri dan konsultan keamanan ini meminta masyarakat untuk tidak berpolemik berkepanjangan.

“Kita lelah untuk saling bertikai, kita lelah untuk saling memojokkan, kita lelah untuk mengungkit-ungkit sampah atau apapun yang kita tidak puas, kita harus menyadari bahwa kepentingan bangsa harus diletakkan di atas kepentingan pribadi, golongan, agama, partai atau apapun,” pinta Ketua Umum Asosiasi Mediator Indonesia ini.

Dari para tokoh tersebut bahkan menurut John, dapat diambil suritauladan perlunya rasa persatuan nasional, karena tidak bisa membangun bangsa tanpa persatuan dan kerukunan nasional.

Teladan spesifik dari para pahlawan nasional menurut John adalah mendarmabaktikan jiwa raganya untuk bangsa dan negara, terkhusus bagi yang dianugerahi gelar pahlawan tersebut adalah membuat perubahan yang dahsyat. Untuk itu bagi anak bangsa bagaimana bekerja keras sambil memelihara persatuan dan kerukunan, karena itu modal utama.

Semangat persatuan dan kerukunan itulah menurut John, yang selalu ditanamkan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang kemarin dianugerahi Pahlawan Nasional. “Teladan dari Bapak KH Abdurrahman Wahid adalah memelihara permusuhan adalah perbuatan yang tidak patut dipelihara, beliau juga membangkitkan persatuan di semua umat beragama,” papar John Palinggi yang merupakan Ketua Harian BISMA wadah Kerukunan Umat Beragama Indonesia.

Sama halnya Jenderal Besar (Purn) HM Soeharto yang juga dianugerahi gelar pahlawan nasional, menurut John, Pak Harto telah mencurahkan tenaga, pikiran dan waktu saat memimpin Bangsa Indonesia, yang menjadikan Bangsa Indonesia tetap ada hingga kini.

Begitupun Jenderal Sarwo Edhie Wibowo menurut John, ia merupakan perintis
RPKAD dan KOPASANDA yang sekarang menjadi Koppasus. “Pak Sarwo Edhie adalah tokoh yang telah menyumbangkan hidupnya untuk bangsa dan negara dengan meneladani tentang kedisiplinan dan kejujuran,” urai John yang merupakan  Profesional Non Hakim ini.

“Setiap Presiden dan tokoh memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung dimensi waktu dan kesempatan, tetapi saat kita berbicara kekurangan terus maka kita tidak akan mampu membangun bangsa yang besar ini,’ jelas John, pemegang APEC Business Travel Card, yang memungkinkannya bebas visa di 18 negara Asia Pasifik.

Yang terpenting menurutnya, pandai-pandailah menghargai sejarah, pandai-pandailah menghargai siapapun pemimpin bangsa kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *