Dalam rangka mewujudkan transformasi bisnis hijau bagi UMKM, khususnya dalam renewable energy, waste management, dan green manufacture, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) bersama pemerintah Korea melalui ASEM-SME Eco-Innovation Centre (ASEIC) menggelar “Workshop On Capacity Building Program for Green Transition of Indonesia SMEs” pada 18-22 September 2023.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim menekankan pentingnya transformasi bisnis hijau untuk UKM secara berkelanjutan.
“UKM harus berani berubah dan berkomitmen pada praktik bisnis berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik dan global, serta berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan,” kata Arif.
Workshop ini diikuti oleh 30 UKM terpilih yang lolos seleksi dari berbagai daerah di Indonesia.
Para peserta diberikan pemahaman menyeluruh tentang transformasi bisnis hijau, mulai dari kebijakan, tantangan, peluang, pasar potensial, skema pendanaan, hingga tren bisnis hijau di tingkat nasional dan internasional dari berbagai ahli yang berasal dari unsur pemerintah, sektor swasta, asosiasi industri, serta organisasi internasional, serta para ahli dari Korea.
“Para peserta akan mendapatkan pendampingan intensif serta berkesempatan untuk menjajaki potensi kerja sama dengan UKM Korea dalam hal transfer teknologi dan joint venture,” kata SesmenKopUKM.
Selain itu, sebanyak 10 UKM terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke lapangan baik secara langsung maupun virtual pada November 2023 bersama para ahli Korea untuk mendalami lebih lanjut transformasi bisnis yang harus dilakukan oleh UKM Indonesia.
Salah satu UKM yang masuk dalam 10 besar Adytia Prayoga, Head of Business Strategic dari Waste4Change menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi lebih lanjut dengan UKM Korea. “Khususnya dalam hal transfer teknologi dan potensi joint business di masa depan,” katanya.