Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyatakan bahwa kemitraan dengan agregator yang kuat menjadi kunci sukses untuk menciptakan ekosistem UKM go ekspor yang berdaya saing tinggi.
“Masih ada beberapa UKM yang sudah ekspor, ataupun UKM yang belum bisa ekspor, berjalan dengan sendiri-sendiri. Sehingga KemenKopUKM berupaya mengkonsolidasikan kemitraan antara agregator dengan para pelaku UKM terwadahi dalam satu ekosistem kluster,” ucap Asisten Deputi Pengembangan SDM Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Dwi Andriani Sulistyowati saat membuka acara Pengembangan SDM UKM Go Ekspor Berbasis Kemitraan dengan Agregator di Cirebon, Jum’at (23/9).
Selama ini Cirebon dikenal sebagai sentra kerajinan home decor atau furnitur berbahan baku rotan, oleh karena itu melalui kegiatan ini akan dibangun ekosistem kluster furnitur dan home decor khas Cirebon.
Lebih lanjut, Dwi menyampaikan membangun UKM tidak hanya untuk membuat UKM tersebut memiliki daya tahan namun harus dikonsolidasikan dari hulu ke hilir.
“Termasuk di hulunya kita kenalkan dengan agregator melalui kegiatan ini, dan kemudian selanjutnya pelaku UKM akan didampingi oleh agregator tersebut terutama dalam mengakses peluang pasar ekspor atau membuat produk baru, mengikuti trend pasar,” ucap Dwi.
Dalam kegiatan pengembangan SDM UKM Berbasis Kemitraan antara agregator dengan UKM go ekspor ini diikuti oleh 30 pelaku UKM Furniture dan Home Decor serta menghadirkan agregator sebagai narasumber dari PT Homeware Internasional Indonesia, juga Buyer Representatif dari PT Tikamoon Sourcing Indonesia, dan dari Harley Craft Fashion. Tidak hanya sebagai narasumber, agregator yang juga volunteer ini akan menjadi pendamping pelaku UKM ke depannya.
Melalui kegiatan ini diberikan materi penunjang serta berbagi ilmu dan pengalaman dari para agregator. Juga sebagai wadah bagi para pelaku UKM untuk saling berinteraksi dan mengenalkan usaha dan produknya masing-masing.
Dwi menambahkan tidak hanya itu, pelaku UKM pun diajak langsung mengunjungi workshop dari para mitra agar bisa melihat langsung bagaimana proses produksi serta manajemennya. “Sehingga bisa menginspirasi pelaku UKM untuk menciptakan inovasi dan ide kreasi baru, dengan kualitas ekspor,” ucap Dwi.
Perlu diketahui, kegiatan serupa juga telah diselenggarakan di beberapa titik wilayah seperti Kota Denpasar, Gianyar, Bantul, Salatiga, Tangerang, dan kini diselenggarakan di Cirebon dari 22-24 September 2022.
“Diharapkan dengan kegiatan ini pelaku UKM yang sudah berbagi pengalaman dengan agregator dapat menjalin kolaborasi, sinergi menjadi bagian dari rantai pasok agregator dengan menciptakan ekosistem UKM go ekspor. Hal ini tentunya sebagai upaya untuk mendukung pencapaian target kontribusi UMKM terhadap ekspor nonmigas sebesar 17 persen pada 2024,” kata Dwi.
Pada kesempatan yang sama Head Office PT Homeware Internasional Indonesia cabang Cirebon Didi Sumardi menyampaikan dengan adanya kegiatan ini dapat membangun ekosistem perajin kluster furnitur atau home decor di Cirebon.
“Tentu, ke depannya bisa membantu PT Homeware untuk menerima pesanan produk yang terstandardisasi dari buyer. Pelaku UKM diharapkan dapat bekerja sama dengan baik dari segi waktu, harga, dan kualitas yang telah ditentukan,” kata Didi.