Koperasi merupakan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yang berperan penting dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional dan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, koperasi berkembang menjadi beberapa jenis, di antaranya koperasi produksi, koperasi jasa, koperasi simpan pinjam, dan koperasi serba usaha. Koperasi yang juga merupakan pilar perekonomian Indonesia menjadi instrumen penting bagi pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, koperasi diharapkan hadir secara nyata dalam aspek-aspek ekonomi masyarakat dan menjadi wadah ekonomi mikro maupun makro untuk berkembang dan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dan berkualitas. Seperti halnya yang terus digaungkan dan diwujudkan oleh Koperasi Konsumen Pedami asal Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Koperasi Konsumen Pedami merupakan koperasi karyawan PT. Air Minum Bandarmasih (PERSERODA) Kota Banjarmasin yang didirikan pada tahun 1958. Koperasi yang pada awal pendiriannya bernama Koperasi karyawan PESAMI hingga akhir 2022 memiliki total anggota sebanyak 637 orang dan karyawan sebanyak 257 orang. Koperasi primer tingkat provinsi ini memiliki dua sektor unit usaha, yakni unit usaha simpan pinjam yang melayani kebutuhan anggota seperti penyimpanan uang dan pembelian barang, serta unit usaha umum (induk) yang terdiri dari pengadaan barang dan jasa yang melayani secara mandiri kebutuhan di luar keperluan anggota.
Banyaknya jenis usaha dibidang perdagangan dan jasa, serta bertambahnya kebutuhan modal kerja anggota dalam mengembangkan unit-unit usaha yang ada, menjadi alasan utama Koperasi Konsumen Pedami memutuskan untuk mengajukan pembiayaan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Tambahan modal usaha berbunga rendah tersebut dimanfaatkan koperasi untuk pengadaan barang, khususnya Poly Aluminium Chloride (PAC), Water Meter dan Paket Sambungan Rumah.
Melalui masa-masa berat akibat terjangan pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir, tidak membuat koperasi putus asa dan berhenti berusaha. Diketuai oleh Irwan Firmana, koperasi mulai bangkit dan aktif kembali untuk melakukan ekspansi usaha khususnya setelah mendapat suntikan modal LPDB-KUMKM. Perlahan usaha mulai berjalan, mulai dari unit usaha pengadaan barang dan jasa, penjualan bahan kimia, water meter, aksesoris, pekerjaan teknik, pelayanan pelanggan, hingga jasa usaha lain seperti pengadaan kendaraan roda dua, roda empat, dan cleaning service.
“Koperasi awalnya mengetahui informasi mengenai LPDB-KUMKM melalui Dinas Koperasi dan UKM yang memberikan arahan untuk koperasi mengajukan pinjaman sebagai tambahan modal kerja. Tak berhenti disitu, kami juga menelusuri lebih dalam terkait LPDB-KUMKM melalui laman internet (google) untuk mengetahui cara mengakses pinjaman/pembiayaan berbunga rendah,” ujar Irwan Firmana.
Irwan menuturkan, melalui bimbingan dan pembinaan dari tim LPDB-KUMKM, koperasi memperoleh guliran dana pinjaman sebesar Rp5 miliar pada November 2022. Dinas Koperasi dan UKM pun turut memberi arahan dari segala aspek, mulai dari aspek peningkatan usaha hingga aspek operasional menjalani kelembagaan koperasi. Seluruh pihak bersinergi mendukung koperasi agar proses pembiayaan sejak awal pengajuan hingga pencairan berjalan dengan baik.
Strategi 2023
Berbagai strategi juga diterapkan koperasi dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha dan pendapatan di tahun 2023. “Dengan meningkatkan kuantitas, kualitas kemitraan, dan efektivitas layanan kepada pihak buyer maupun supplier, menjadi strategi awal koperasi dalam menjalani usaha di tahun kelinci ini. Peningkatan ini berupa pengadaan barang maupun jasa outsourcing. Selain itu, guna membawa output terbaik bagi koperasi, kami terus meningkatkan pelayanan kepada anggota. Harapannya, agar tercipta tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan,” papar Irwan.
Irwan menambahkan, pembinaan dan pendekatan kepada seluruh anggota gencar dilakukan sebagai upaya preventif koperasi mencegah kondisi gagal bayar akibat gagal berkembangnya usaha anggota khususnya akibat pandemi Covid-19. Koperasi mencari jalan yang win-win solution agar tidak memberatkan pihak-pihak manapun. Penerapan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional serta kemajuan teknologi seperti sistem “Armadillo Accounting” yang digunakan sejak tahun 2017 diharapkan mampu meminimalisir kerugian dan meningkatkan efektivitas usaha koperasi.
“Harapan kami, hadirnya LPDB-KUMKM di tengah-tengah masyarakat dapat berdampak signifikan bagi perkembangan koperasi dan UMKM di Indonesia, terutama dalam melebarkan sayap usaha hingga ke luar negeri. Dalam mengemban misi khusus tersebut, LPDB-KUMKM diharapkan tetap amanah melalui kinerja professional dan pelayanan terbaiknya dalam memperkokoh perekonomian Indonesia,” pesan Irwan.
Senada dengan Irwan, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan bahwa tahun 2023 merupakan tahun optimisme bagi Indonesia. Kendati isu resesi ekonomi terus menghantui pelaku usaha di tahun ini, namun Ia meyakini bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan terus menciptakan kebijakan-kebijakan ekonomi guna mengantisipasi potensi isu tersebut.
“LPDB-KUMKM sebagai perpanjangan tangan pemerintah diamanahkan untuk mendampingi pelaku-pelaku usaha koperasi dan UMKM. Pendampingan dimulai dari sisi kelembagaan, sisi pemasaran, hingga ke sisi pembiayaan/permodalan. Di tahun ini, LPDB-KUMKM tetap melakukan pendekatan ekonomi berbasis klaster terutama sektor-sektor usaha yang bergerak dibidang produktif,” terang Supomo.
Masih banyak lagi langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan LPDB-KUMKM di tahun 2023 ini dan tahun-tahun mendatang, papar Supomo. Kolaborasi dengan mitra-mitra strategis dan perkuatan ekosistem bisnis semakin diperkuat, terutama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota.
“Jelas semuanya ini tidak bisa kami kerjakan sendiri, sehingga dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak, terutama kerja sama dari pelaku usaha itu sendiri. Koperasi dan UMKM di Indonesia dapat bertumbuh dan berkembang dengan bersama-sama meningkatkan potensi dan daya saing yang ada demi terwujudnya masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutup Supomo.