Semangat kebersamaan antar anggota terus digaungkan koperasi dari masa ke masa guna meraih kesejahteraan bersama. Jiwa kemandirian juga terus dibangun sebagai bukti koperasi merupakan sokoguru perekonomian bangsa. Tantangan yang tidak mudah namun tak mustahil dilakukan karena tujuan awal koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota.
Koperasi terus beradaptasi menyesuaikan perkembangan zaman dengan melakukan berbagai perubahan dan inovasi. Perubahan citra koperasi dari konvensional menjadi modern terlihat dari sisi pengelolaan usaha, pelayanan anggota, serta akses pembiayaan. Selain itu, transformasi digital terus dikembangkan dari sisi kelembagaan, operasional, dan permodalan sehingga membentuk karakter koperasi yang semakin kuat dan bermartabat.
Demikian yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Dana Mukti di Provinsi Bali. Koperasi yang beralamatkan di Jalan Pulau Menjangan No. 28 Kelurahan Banyuning Kabupaten Buleleng Bali ini berupaya mendorong masyarakat setempat untuk berkoperasi. KSP Dana Mukti berupaya membangun ekosistem usaha yang kondusif sehingga anggota yang merupakan pelaku UMKM bisa tumbuh dan berkembang bersama koperasi.
Ketua KSP Dana Mukti I Ketut Suartika mengatakan, berbagai upaya perlu dilakukan untuk mengembangkan sektor koperasi dan UMKM di tanah air melalui pemberdayaan potensi dan peluang bisnis, sekaligus mencari solusi atas permasalahan dan tantangan yang dihadapi seperti permodalan, SDM, teknologi, pemasaran dan lain-lain.
“Melalui KSP Dana Mukti, kami berharap tercipta ekonomi yang berkelanjutan, mampu mengembangkan kekuatan ekonomi rakyat, serta mendorong pembangunan ekonomi nasional secara mandiri dan berkeadilan sosial. Selain itu, tercipta nilai kebersamaan, kesetiakawanan, dan kejujuran sebagai dasar perwujudan ekonomi nasional yang mampu bersaing di era global,” jelas Suartika.
Nilai-nilai dasar yang menjadi jati diri koperasi, lanjut Suartika, harus terus diperkuat dan diperkokoh untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional. Pengembangan potensi organisasi dan daya dukung koperasi didorong sehingga mampu menyediakan kesempatan kerja dan peluang berusaha. Prinsip-prinsip ini menjadikan gerakan koperasi sebagai organisasi masyarakat yang kokoh, mandiri, dan menegaskan fungsinya sebagai mitra pemerintah dalam membangun perekonomian masyarakat.
“Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, juga bukti peran serta koperasi di tengah masyarakat, KSP Dana Mukti memiliki Program Dana Mukti Peduli. Program sosial ini bertujuan membantu masyarakat miskin di sekitar koperasi yang dilakukan setiap Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan Hari koperasi. Selain itu, pada Hari Ulang Tahun KSP Dana Mukti di bulan September hingga Oktober, kegiatan sosial juga dilakukan dengan mengunjungi serta menyerahkan bantuan sembako ke panti asuhan,” terang Suartika.
Koperasi yang berdiri pada tahun 2003, memiliki total karyawan sebanyak 14 orang, dengan jumlah anggota sebanyak 781 orang. Seperti halnya masyarakat yang membutuhkan permodalan guna peningkatan usaha, demikian halnya KSP Dana Mukti. Pada tahun 2012, koperasi mengetahui tentang Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Mikro(LPDB-KUMKM) sebagai lembaga penyalur pinjaman kepada koperasi yang bertarif rendah melalui Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buleleng Bali.
“Informasi seputar LPDB-KUMKM diperoleh koperasi hingga akhirnya berhasil mengakses pinjaman dana bergulir pada tahun 2012. Dasar pertimbangan suku bunga pinjaman yang rendah, KSP Dana Mukti mulai mengakses permodalan LPDB-KUMKM. Dampaknya, produktivitas usaha koperasi mulai meningkat, dan mampu bersaing dengan koperasi lain di wilayah Kabupaten Buleleng dengan menawarkan suku bunga pinjaman yang lebih rendah,” tutur Suartika.
Selain itu, lanjut Suartika, untuk meningkatkan kualitas layanan, menghadapi tantangan zaman, dan perkembangan teknologi, KSP Dana Mukti menerapkan aplikasi “Koperasi Mobile” yang bekerjasama dengan “PT USSI” sejak tahun 2017 hingga sekarang. Aplikasi berbasis digital ini digunakan untuk memudahkan layanan kepada anggota berupa informasi mutasi simpanan, riwayat pinjaman, saldo simpanan berjangka, juga melayani Payment Point Online Banking (PPOB).
“Perkuatan dari sisi permodalan, penerapan teknologi, dan pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM setempat, diharapkan mampu mendorong KSP Dana Mukti dan anggota menjadi lebih maju dan berkembang. Kami bersyukur hadirnya LPDB-KUMKM menjadikan koperasi kami terbantu dari segi penambahan modal usaha yang murah. Terima kasih juga untuk kegiatan diklat dan uji kompetensi sertifikasi Manager yang diselenggarakan LPDB-KUMKM secara gratis, sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM koperasi. Semoga program tersebut bisa terus berlanjut untuk koperasi-koperasi yang lain,” pinta Suartika.
Senada dengan KSP Dana Mukti, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, LPDB-KUMKM terus mendorong peningkatan inovasi dan teknologi demi menunjang mutu layanan. Hal ini dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap LPDB-KUMKM.
“Inovasi merupakan sebuah keharusan dan kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi. Teknologi berperan dalam menjaga kualitas layanan kepada mitra-mitra LPDB-KUMKM agar lebih cepat, tepat, dan efisien. Mitra-mitra LPDB-KUMKM yang tersebar di seluruh nusantara membutuhkan kecepatan dan keakuratan akses informasi, sehingga bisa meminimalisir segala risiko dan kesalahan dalam penyaluran pinjaman/pembiayaan. Masyarakat terutama pelaku usaha koperasi memerlukan pelayanan LPDB-KUMKM yang cepat, efektif, dan akuntabel, sehingga hal ini menjadi kebutuhan utama bagi seluruh jajaran LPDB-KUMKM,” kata Supomo.
Supomo melanjutkan, sesuai kebijakan Menteri Koperasi dan UKM Bapak Teten Masduki, untuk terus mendorong koperasi dan UMKM supaya naik kelas dan go internasional dengan program-program pemberdayaan yang berkelanjutan. Sehingga LPDB-KUMKM bersama Kementerian Koperasi dan UKM berupaya mewujudkannya, salah satunya melalui Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM 2024.
“Harapannya, dengan meningkatkan dan memperluas mutu layanan, terutama melalui program-program inovatif dan integritas, LPDB-KUMKM bisa memaksimalkan penyaluran dana bergulir ke seluruh koperasi di tanah air. Sinergi dan kolaborasi dengan lembaga lain, peningkatan kualitas SDM, serta pemanfaatan teknologi digital, diharapkan dapat menciptakan dampak signifikan bagi kemajuan perekonomian di Indonesia,” tutup Supomo.