Pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 terus dilakukan di tengah tantangan dan isu resesi global yang menyeruak akhir-akhir ini. Seluruh pelaku usaha perlahan bangkit dan berjuang setelah usahanya nyaris tumbang akibat terjangan wabah dunia tersebut. Seluruh sektor usaha di Indonesia mulai dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah terkena imbasnya. Demikian halnya yang dialami oleh pelaku usaha koperasi yang sejak dulu menjadi tonggak atau sokoguru perekonomian nasional.
Kendati bukan hanya sektor pariwisata yang terdampak, sektor usaha lain pun mengalami efek domino. Banyak tempat penghasil pundi-pundi rupiah termasuk di Provinsi Bali merasakan defisit pemasukan bahkan tercatat minus. Penerapan kebijakan pembatasan wilayah (PPKM) guna menekan laju penyebaran Covid-19 berdampak signifikan hingga menyebabkan menurunnya daya beli dan pendapatan masyarakat.
Keadaan seperti ini berlangsung kurang lebih dua tahun terakhir, hingga ditahun 2022 sejumlah perbaikan ekonomi terjadi dimana kondisi ekonomi dunia pun perlahan membaik. Demikian halnya yang terjadi di Indonesia. Pemulihan dirasakan oleh para pelaku usaha, khususnya koperasi-koperasi di tanah air. Salah satunya yang dialami Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Sedana Bali di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.
KSP Sari Sedana Bali yang diketuai I Kadek Oka Astika merupakan koperasi simpan pinjam yang berdiri sejak September 2002. Dengan jumlah anggota sebanyak 2.981 orang dan total karyawan sebanyak 36 orang, koperasi yang memiliki dua kantor cabang ini mencatatkan total asset hingga Desember 2022 berjumlah Rp82 miliar.
Ketua KSP Sari Sedana Bali Oka mengungkapkan, sejak semester pertama tahun 2022 usaha koperasi bertumbuh secara positif, terlihat dari segi aset, simpanan, pinjaman, dan modal. Ditambah perhelatan akbar Internasional G20 di Bali pada November 2022 lalu, kegiatan ini memberikan nafas baru bagi pergerakan perekonomian daerah khususnya dibidang pariwisata dan sektor UMKM.
“Dampak tersebut juga kami rasakan terhadap perkembangan usaha anggota, meskipun sebagian besar usaha anggota tidak bergerak disektor parawisata. Pendapatan koperasi pun berangsur-angsur pulih kembali dan pemulihan ekonomi di Bali dapat dirasakan secara merata yang terlihat dari peningkatan volume usaha yang signifikan,” jelas Oka.
Untuk memperkuat usaha koperasi, KSP Sari Sedana Bali memilih Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebagai lembaga pembiayaan yang paling terpercaya. Selama 11 tahun bermitra dengan LPDB-KUMKM bukan semata-mata hanya sebagai lembaga penyalur dana murah saja, namun dikarenakan beberapa faktor.
“Di antaranya, LPDB-KUMKM merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM sehingga membuat akses pinjaman kepada koperasi menjadi lebih mudah. Alasan lainnya, skim pembiayaan sesuai dengan kebutuhan KUMKM sehingga penyaluran dilakukan secara profesional, akuntabel, transparan, dan berkelanjutan,” jelas Oka.
Tiga kali mendapat kesempatan memperoleh pinjaman LPDB-KUMKM dan memiliki catatan pengembalian angsuran berkategori baik, menjadikan KSP Sari Sedana Bali terus menjaga kepercayaan yang diberikan LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama tahun 2011 sebesar Rp2 miliar dan pinjaman kedua tahun 2013 sebesar Rp5 miliar, kedua pinjaman tersebut kini telah lunas. Pada Juni 2022 mendapatkan pinjaman yang ketiga sebesar Rp4,95 miliar dan saat ini berada dalam kategori lancar.
“Tentu koperasi tidak lepas dari permasalahan dalam menjalani roda usahanya, namun saat pengajuan pinjaman, kami terus dibimbing dan diarahkan hingga akhirnya menyelesaikan proses tersebut dan mendapatkan pinjaman LPDB-KUMKM. Menurut kami, LPDB-KUMKM terbaik dari sisi pelayanannya. Selain itu, dari segi kecepatan, kesigapan (tanggap), kesantunan, dan dalam mengayomi mitra-mitranya, LPDB-KUMKM memang luar biasa,” kenang Oka.
Kami mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM sejak tahun 2011 melalui kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karangasem maupun Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali. Melalui bimbingan Dinas Koperasi dan UKM tersebut, koperasi mampu meningkatkan produktivitas usaha, serta mendapatkan informasi terkait modal usaha, pendampingan, serta strategi pemasaran produk anggota yang bisa dipasarkan melalui media sosial koperasi,” tambah Oka.
Oka melanjutkan, kehadiran Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) dan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Bali turut dirasakan kehadirannya dalam membina dan mengarahkan KSP Sari Sedana Bali, khususnya mengenai upaya peningkatan kualitas usaha koperasi dan anggota. Sharing dan diskusi dengan koperasi lain pun dinilai sangat membantu dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang kerap menghambat kemajuan dan peningkatan usaha koperasi.
Maksimalkan Daya Saing
Mengawali tahun 2023, KSP Sari Sedana Bali telah menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2022 pada Januari 2023 silam. Dalam RAT tersebut, Oka menyampaikan bahwa koperasi harus mampu beradaptasi dan bertransformasi secara dinamis terutama dalam menghadapi tantangan di tahun ini. Adapun target 2023, akan lebih banyak ke peningkatan manajemen SDM. Oleh sebab itu, anggota diharapkan dapat terus aktif dan memanfaatkan produk-produk (program) koperasi.
“Kami berharap koperasi di masa kini dan mendatang lebih maju dan mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Guna meningkatkan usaha anggota agar lebih berkembang, keberadaan LPDB-KUMKM sangat dibutuhkan di tengah-tengah pelaku usaha. Kepercayaan yang diberikan kepada KSP Sari Sedana Bali diharapkan kembali diberikan karena sebagai lembaga penyalur dana murah, LPDB-KUMKM memberikan kemudahan, serta fasilitas dana murah yang dapat membantu koperasi bersaing dengan lembaga pembiayaan lain, sehingga koperasi lebih maju dan berkembang,” tutur Oka.
Menghadapi perubahan zaman tersebut membutuhkan kesiapan dan keterampilan SDM yang maksimal. Demikian pula yang mendorong LPDB-KUMKM menerapkan budaya kerja EPICS guna meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Melalui Excellence, Professionalism, Integrity, Customer Focus, Synergy diharapkan mampu mewujudkan visi dan misi lembaga yang terdepan dengan kinerja yang unggul.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, seluruh karyawan LPDB-KUMKM bekerja secara profesional dan terukur dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, etika, kepatuhan terhadap peraturan lembaga. Sikap proaktif dan produktif dalam melayani pemenuhan kebutuhan mitra/calon mitra LPDB-KUMKM sangat dibutuhkan agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis.
“Saya berharap EPICS menjadi pemacu energi dan penyemangat bagi para pegawai dalam menjalani pekerjaan khususnya saat melayani calon mitra dan mitra LPDB-KUMKM di seluruh Indonesia. Melalui budaya kerja tersebut diharapkan tercipta etos kerja pegawai yang profesional dan kompeten sehingga mampu berjuang secara optimal menghadapi tantangan di kondisi apapun,” kata Supomo.
Supomo menuturkan, transformasi dan reformasi layanan LPDB-KUMKM yang lebih optimal dan cepat terus dilakukan seiring perkembangan teknologi yang kian pesat. Proses pemberian pinjaman/pembiayaan ke koperasi dengan speed up lebih cepat memang sangat dibutuhkan agar penyalurannya dapat tepat sasaran dan tepat guna bagi peningkatan usaha koperasi dan anggota.
“Pada akhirnya, budaya kerja EPICS serta peningkatkan sistem dan infrastruktur di dalam LPDB-KUMKM dapat menguatkan manajemen dalam mendukung Tri Sukses LPDB-KUMKM. Harapannya, LPDB-KUMKM dapat menjadi integrator bagi percepatan dan pengembangan industri keuangan mikro di daerah, khususnya mitra-mitra koperasi di tanah air,” tutup Supomo.