Sebagai salah satu badan usaha penopang ekonomi masyarakat di Indonesia, koperasi menjadi bagian penting dalam pengembangan perekonomian dengan tujuan peningkatan kesejahteraan ekonomi.
Seperti yang dilakukan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Nur Indah Abadi, koperasi syariah asal Jember Jawa Timur. Koperasi yang berdiri pada tahun 2005 terus berupaya mewujudkan taraf hidup anggota ke arah yang lebih baik dengan menjadikan koperasi berdaya saing tinggi. Salah satu upayanya adalah bersinergi dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Kolaborasi KSPPS Nur Indah Abadi dengan LPDB-KUMKM telah terjalin sejak tahun 2009 hingga saat ini. Koperasi yang memiliki lima kantor layanan yakni, kantor pusat di Kecamatan Kencong, serta empat kantor cabang di Semboro, Kasiyan, Wuluhan dan Jember telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari LPDB-KUMKM sebanyak lima kali dengan total plafond pembiayaan sebesar Rp6,6 miliar.
Pada tahun 2022, KSPPS Nur Indah Abadi mendapat pembiayaan dari LPDB-KUMKM sebesar Rp2 miliar, dari pembiayaan sebelumnya di tahun 2020 sebesar Rp1,1 miliar. Fasilitas pembiayaan sebelumnya di tahun 2009 sebesar Rp450 juta, kemudian di tahun 2012 sebesar Rp1 miliar, serta di tahun 2013 sebesar Rp2,5 miliar, tercatat telah diselesaikan dengan klasifikasi lunas.
Ketua KSPPS Nur Indah Abadi Abdillah Faligh menyampaikan, margin atau bagi hasil pembiayaan dari LPDB-KUMKM terbilang ringan dibanding lembaga pembiayaan lain, sehingga koperasi mengambil langkah mengajukan pembiayaan ke LPDB-KUMKM. Selain itu, evaluasi dan pembinaan terhadap kelembagaan dan usaha koperasi juga terus dilakukan LPDB-KUMKM sehingga koperasi merasakan banyak manfaat atas pengelolaan dana bergulir tersebut.
“Manfaat itulah yang menjadi value positif dan karakter unik dari LPDB-KUMKM untuk membantu koperasi dan UMKM (KUMKM),”ujar Abdillah, Kamis (17/11/2022).
Abdillah pun menjelaskan, awal koperasi mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM dimulai dari informasi koperasi-koperasi lain di wilayahnya. Dinas Koperasi dan UKM setempat juga turut menyosialisasikan LPDB-KUMKM dalam kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis (Bimtek), dan memberikan arahan serta petunjuk dalam mengakses permodalan, salah satunya melalui dana bergulir LPDB-KUMKM.
“Para anggota juga sangat antusias untuk mendapatkan pembiayaan yang bersumber dari LPDB-KUMKM, khususnya untuk usaha produktif dengan margin atau bagi hasil yang lebih murah. Bagi koperasi, pembiayaan LPDB-KUMKM merupakan pembiayaan yang paling efisien karena bebas biaya administrasi, dengan margin atau bagi hasil yang terbilang murah dibanding lembaga pembiayaan lain,” jelas Abdillah.
Abdillah melanjutkan, penyaluran dan pemanfaatan dana bergulir tahun 2022 berjalan lancar dan sesuai dengan ekspektasi. Dalam waktu dekat KSPPS Nur Indah Abadi memprioritaskan untuk optimalisasi dua kantor cabang baru, yaitu kantor cabang Wuluhan dan kantor cabang Jember. Harapannya, pembukaan kantor cabang baru tersebut terimplementasi pada tahun 2024 mendatang.
Hingga Oktober 2022, koperasi yang memiliki anggota sebanyak 9.125 orang, dengan total asset sebesar Rp18,52 miliar, memiliki kesan tersendiri terhadap LPDB-KUMKM. “LPDB-KUMKM menjadi sahabat dan penolong KUMKM di Indonesia, terutama dalam hal permodalan melalui pengelolaan dana bergulir,” tambahnya.
Selain itu, Abdillah berharap bahwa LPDB-KUMKM terus hadir membantu permodalan koperasi agar dapat menghasilkan produk-produk dan inovasi terbaik yang dapat digunakan oleh rakyat Indonesia.
Upaya LPDB-KUMKM
Senada dengan Abdillah, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan bahwa pemerintah gencar melaksanakan program-program, stimulus, kebijakan, serta regulasi dalam upaya perkuatan permodalan bagi koperasi. Kehadiran LPDB-KUMKM di tengah masyarakat diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan koperasi khususnya dalam hal dukungan permodalan dengan tarif layanan rendah.
“LPDB-KUMKM terus mendampingi calon-calon mitra agar memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan. Bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia, LPDB-KUMKM berharap dapat bersama-sama mendampingi koperasi baik dari sisi manajemen, tata kelola bisnis, dan laporan keuangan. Juga dari sisi perijinan dan jaminan, LPDB-KUMKM bersinergi dengan lembaga penjamin di berbagai daerah agar seluruh koperasi dapat mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM,” jelas Supomo.
Supomo berharap, sinergitas dan kolaborasi dengan para stakeholder dapat membuka jalan bagi koperasi dalam mengakses pembiayaan ke LPDB-KUMKM. Di samping itu, LPDB-KUMKM terus menggaungkan prinsip budaya organisasi dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Harapannya, LPDB-KUMKM menjadi satu-satunya lembaga pembiayaan yang murah, mudah, dan ramah bagi insan koperasi, serta menjadi andalan bagi para pelaku KUMKM di Indonesia.