Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menegaskan bahwa pembangunan gedung Creative Center di berbagai daerah, harus mampu melahirkan banyak Local Champion termasuk memiliki ‘nyawa’ dalam pengembangan dan pemberdayaan usaha pelaku UMKM.
“Saya berharap Majalengka Creative Center bisa dikelola dengan baik, harus bisa mendorong kegiatan usaha kreator lokal,” kata MenkopUKM, Teten Masduki, pada acara peresmian Majalengka Creative Center, di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (11/1).
Untuk itu, Menteri Teten mendorong adanya perencanaan yang matang bagi Creative Center Majalengka untuk melahirkan banyak entrepreneur baru di Majalengka. “Creative Center ini harus dilengkapi berbagai sarana. Bukan hanya sarana bermain dan seni budaya, tapi ada konsultasi dan pendampingan usaha,” kata Menteri Teten.
Lebih dari itu, harus ada pelatihan teknik dan manajerial, ada pengurusan sertifikat perizinan, dan juga inkubasi bisnis yang harus disiapkan, hingga sarana promosi dan pemasaran produknya.
“Kita bisa kerja samakan, karena banyak Co-Working Space atau Creative Center dibangun, tapi tidak ada nyawanya, nanti gedungnya kosong. Oleh karena itu, harus dikerjasamakan dengan komunitas kreatif,” ujar Menteri Teten.
MenkopUKM pun berharap Creative Center ini betul-betul melahirkan Local Champion Majalengka, termasuk aktivasi ruang ekspresi lainnya seperti bermusik, pameran seni, hingga kuliner khas majalengka.
“Saat ini, persaingan global bisa dimenangkan oleh tingkat kreativitas masyarakatnya, serta oleh inovasi yang kita kembangkan,” ucap Menteri Teten.
MenkopUKM mengajak para Kepala Daerah untuk menyiapkan diri menyongsong Tahun Emas 2045, dimana Indonesia diprediksi menjadi empat kekuatan ekonomi dunia. “Kita perlu mempersiapkan entrepreneur baru, karena rasio kewirausahaan kita baru 3,47 persen,” kata Menteri Teten.
Majalengka Creative Center juga diharapkan dapat mengambil peran dalam merespons kreativitas SDM Majalengka, sekaligus produk unggulan domestiknya, menjadi penghubung dengan stakeholder, membuka jalur kemitraan rantai pasok di Majalengka dengan wilayah industri Segitiga Rebana, regional Jawa Barat, bahkan hingga nasional dan internasional.
“Saya yakin, Majalengka Creative Center mampu menjadi milestone penting untuk tumbuh dan bangkitnya UMKM, khususnya brand lokal kreatif kebanggaan Majalengka,” ujar Menteri Teten.
Gerbang Prima
Sementara itu, Bupati Majalengka H Karna Sobahi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah meluncurkan program penguatan UMKM bertajuk Gerbang Prima. “Yaitu, kita harus bangga memakai dan menggunakan produk yang diproduksi Majalengka. Dari kita, oleh kita, untuk kita,” kata Karna.
Bagi Karna, Gerbang Prima merupakan sebuah komitmen untuk mencintai dan memakai produk asli dari Majalengka. Efek yang diharapkan adalah mengungkit dan mengangkat perekonomian masyarakat Majalengka. “Gerbang Prima juga bisa menjadi ikon produk Majalengka memasuki pasar nasional dan internasional,” ujar Karna.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, pembangunan Creative Center untuk memberikan ruang kreasi dan mendapatkan ilmu pengetahuan bagi kalangan anak muda.
“Creative Center harus bisa berkreasi, tidak hanya di bidang seni budaya, tapi juga ekonomi kreatif. Dua fungsi ini harus terus kita kembangkan dalam kreasi dan inovasi,” kata Wagub Jabar.