Pemerintah melalui Kementerian Koperasi bersama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) berkomitmen untuk mendorong pengembangan industri susu lokal melalui koperasi.
Komitmen ini guna mengatasi permasalahan serapan susu peternak lokal terhadap Industri Pengolahan Susu (IPS) dalam negeri dan meningkatkan kesejahteraan peternak.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dalam Rapat Kerja bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2024).
“LPDB-KUMKM saat ini tengah mengkaji berbagai opsi untuk mendukung industri susu nasional. Kami telah menjalin kerja sama dengan beberapa koperasi peternakan susu di Jawa untuk melakukan pilot project dengan tujuan untuk membuktikan kelayakan model bisnis pengolahan susu skala koperasi untuk meningkatkan nilai tambah produk susu yang dihasilkan oleh koperasi dan memperluas pasar,” ujar Supomo
Lebih lanjut, Supomo menjelaskan bahwa permasalahan utama yang dihadapi koperasi peternakan saat ini adalah pembatasan serapan IPS terhadap produksi hasil peternak lokal.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah melalui Kementerian Koperasi tengah berupaya mencari solusi, salah satunya dengan memberikan perlindungan kepada koperasi peternak.
“Kami telah berdiskusi dengan Menteri Koperasi dan Wakil Menteri Koperasi terkait langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi koperasi peternak, termasuk kemungkinan pembentukan industri pengolahan susu mandiri yang dikelola oleh gabungan koperasi,” tambah Supomo.
Sementara itu, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu peluang besar bagi pengembangan industri susu dalam negeri. Namun, saat ini produksi susu dalam negeri masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan program tersebut.
“Kami menargetkan agar produk susu yang dihasilkan oleh koperasi dapat menjadi prioritas utama dalam program MBG. Dengan demikian, selain dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, juga dapat meningkatkan pendapatan para peternak,” ujar Budi Arie.
Selain itu, Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menjelaskan bahwa ada dua opsi yang sedang dikaji untuk meningkatkan kapasitas produksi susu dalam negeri, yaitu membangun pabrik pengolahan susu baru atau mengakuisisi pabrik yang sudah ada.
“LPDB-KUMKM saat ini sedang mendalami kedua opsi tersebut untuk menemukan solusi terbaik bagi pengembangan industri susu lokal,” pungkas Ferry Juliantono.