Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) selaku focal point Indonesia pada forum Kerja Sama ASEAN Coordinating Committee on Micro Small and Medium Enterprises (ACCMSME), mengambil peran strategis dengan kembali ikut serta dalam The 15th ACCMSME and Related Meetings yang berlangsung pada 21-26 Mei 2023 di Bangkok.
Pada pertemuan tersebut, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius bertindak sebagai Head of Delegation ACCMSME Indonesia. Melalui forum ACCMSME, Indonesia mendorong inisiatif ASEAN Micro and Small Enterprises Financing Instution (AMSEF). AMSEF bertujuan untuk menguatkan permodalan dan akses pembiayaan untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
“Informasi pendirian institusi ini telah tersampaikan kepada ACCMSME dan akan ditindaklanjuti untuk mengolaborasikan peluang dengan lembaga keuangan regional seperti ASEAN Development Bank (ADB),” kata Yulius dalam rilisnya, Jakarta, Senin (29/5).
Pertemuan tersebut bertujuan untuk meng-update progress pada berbagai kegiatan di bawah Rencana Aksi Strategis ASEAN untuk pengembangan UKM di ASEAN/Strategic Action Plan for SME Development (SAPMED) 2016-2025.
Pertemuan dihadiri oleh ACCMSME dari 10 negara anggota ASEAN, mitra dialog seperti Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Inggris, serta mitra kerja sama internasional di antaranya seperti the ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC), the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), US-ASEAN Business Council (US-ABC), The Asia Foundation’s (TAF), dan lain-lain.
Tahun ini, KemenKopUKM juga akan menjadi tuan rumah The 6th ASEAN IB Summit (IB Summit). IB Summit akan diselenggarakan pada 23-25 Agustus 2023, di The Mulia, Nusa Dua, Bali, dengan agenda antara lain, High Level Ministerial Meeting, Round Table Discussion, Pembukaan dan Gala Dinner, Showcasing dan Exhibition, serta Site Visit.
Dalam paparannya secara khusus, Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan KemenKopUKM Destry Anna Sari menyampaikan, melalui Plan of Action for the Promotion of Inclusive Business in ASEAN, KemenKopUKM memiliki komitmen yang kuat dalam rangka mewujudkan IB Summit yang bersifat tangible benefit, serta memiliki output dan outcome yang konkret dan berkelanjutan di kawasan.
Sidang ACCMSME ke-15 juga mencatat progress implementasi project-project di ASEAN. Seperti ASEAN Access, ASEAN SME Academy, ASEAN Mentorship Entrepreneurship Network (AMEN), serta ASEAN SME Policy Index (ASPI).
Berpartisipasi aktif dalam event Public-Private Policy Dialogue on Circular yang diselenggarakan back-to-back Sidang ACCMSME ke-15 dan diorganisir oleh OECD, Asisten Deputi Kemitraan Perluasan Pasar KemenKopUKM Fixy turut andil menjadi moderator.
Fixy menuturkan, tujuan dari dialog tersebut untuk mendukung para pembuat kebijakan dan perwakilan dari sektor swasta untuk lebih memahami konsep ekonomi sirkular dan bagaimana pengaruhnya terhadap UMKM.
“Menyadari urgensi UMKM untuk bergegas melakukan transisi usaha menuju ekonomi sirkular yang dapat memberikan peluang bisnis yang besar, dan membuka lapangan pekerjaan yang luas saat ini, KemenKopUKM terus mendorong penyiapan strategi implementasi ekonomi sirkular, baik di Indonesia maupun di kawasan,” kata Fixy.
Sebagai bentuk sustainability event tersebut, KemenKopUKM akan menyelenggarakan Policy Dialogue: MSMEs and Circular Economy on the Occasion of Indonesia’s ASEAN Chairmanship 2023, pada 20-23 Juni 2023 di Jakarta.