Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mengatakan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong saatnya fokus mengembangkan produk olahan durian yang menjadi keunggulan daerahnya.
“Dengan fokus pada produk olahan durian, maka wilayah Parigi Moutong akan memiliki nilai tambah yang besar, terutama bagi para petani duriannya,” kata SesKemenKopUKM usai menyaksikan puncak acara Festival Durian Internasional di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (6/7).
Dengan mengembangkan produk olahan durian, Arif meyakini hal itu memiliki dampak positif ikutan yang luas, seperti penyediaan lapangan kerja dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, Arif mendorong agar budidaya durian dilakukan dengan cara lebih modern agar produktivitas meningkat. Kemudian, memperluas jaringan pemasaran hingga menembus pasar nasional dan global. “Jadi, produk olahan durian ini memang harus terus digenjot,” ucap Arif.
SesKemenKopUKM menyarankan, agar upaya peningkatan kualitas durian terus dilakukan dan harus didukung kuat dengan menyediakan laboratorium penelitian, termasuk di dalamnya menyangkut masalah perbenihan.
“Soal kemasan juga jangan dianggap sepele. Perlu riset mendalam terkait kemasan. Saya yakin, bila Pemkab Parigi Moutong fokus pada pengembangan produk olahan durian, semua kendala yang ada bisa tertangani dengan baik,” kata Arif.
Arif pun mengajak masyarakat untuk bangga dengan cita rasa buah-buahan lokal yang tak kalah dengan produk impor. “Di Parigi juga ada durian jenis Musangking, hingga durian duri hitam. Soal rasa, kita tidak kalah,” ucap Arif.
Ekspor Durian
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Samsurizal Tombolotutu mengatakan Festival Durian yang diselenggarakan di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, terbukti membantu meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut.
“Promosi produk unggulan daerah perlu digencarkan supaya pangsa pasar durian asal Parigi Moutong lebih luas jangkauannya,” kata Samsurizal.
Samsurizal memaparkan, durian khas daerah ini yakni jenis montong telah menembus pasar ekspor di sejumlah negara Asia. Bahkan, ekspor ke Thailand sudah mulai dirintis dengan permintaan 22 ton sekali kirim.
Ekspor durian tersebut dalam bentuk durian frozen atau beku melalui Koperasi Puspa Mandiri bekerja sama dengan pelaku UMKM dan perusahaan importir setempat. Durian yang diekspor ke luar negeri merupakan hasil panen petani lokal.
Data Pemkab Parigi Moutong mencatat luas potensi lahan pertanian durian 3.833 hektare dengan produksi rata-rata 305.419 ton per tahun.
“Peluang pertumbuhan ekonomi dari komoditas ini sangat sangat potensial dikembangkan, di luar dari komoditas unggulan pada subsektor tanaman pangan seperti padi dan jagung,” ujar Bupati Parigi Moutong.
Samsurizal menargetkan daerahnya menjadi tujuan agro wisata di Indonesia khususnya untuk buah durian. “Lewat kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap pasar lokal, domestik, maupun ekspor untuk durian,” ujar Samsurizal.