Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui SMESCO Indonesia, bersama PT. Indofarma Tbk sepakat mengupayakan agar produsen produk herbal unggulan Indonesia bisa masuk ke dalam rantai industri herbal dan natural ekstrak.
Direktur Utama SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, melalui kerja sama ini SMESCO dan Indofarma berharap dapat membantu para pelaku UKM dalam meningkatkan pemasaran dan penjualan produk mereka, sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis UKM lokal dan berdampak positif pada ekonomi nasional dengan bantuan teknologi.
“Nota Kesepahaman ini untuk mendorong, memajukan dan memberikan kontribusi bagi pembentukan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dalam pengembangan maupun akses usaha, distribusi dan pemasaran produk UKM serta sarana prasarana untuk mendukung pemulihan ekonomi,” kata Leonard seusai menandatangani Nota Kesepahaman, beberapa hari yang lalu di Gedung SMESCO.
Leonard meyakini dampak positif kerja sama ini akan meningkatkan kapasitas UKM dalam meningkatkan kemampuan teknik produksi UKM herbal.
Ia juga menambahkan dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan terjalin kemitraan penyediaan sarana dan prasarana serta inisiasi dan fasilitasi dalam rangka transfer pengetahuan industrial kepada UKM herbal.
“UKM akan mendapatkan pelatihan oleh Indofarma terkait pengembangan produk herbal berkualitas, penggunaan bahan baku herbal organik yang higienis sehingga memenuhi standar manufaktur modern, agar beberapa tahun kedepan Indonesia memiliki UKM masa depan yang berdaya saing,” ujar Leonard.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Indofarma, Agus Heru Darjono menambahkan, pihaknya sangat bersemangat dengan kerja sama ini.
“Kami sangat bersemangat dengan kerja sama ini. Kami yakin bahwa dengan menggabungkan kekuatan, kami dapat memberikan kontribusi positif bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Agus Heru Darjono.