Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mengintensifkan perannya sebagai lembaga negara yang tidak hanya fokus kepada pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi dan UKM, tetapi juga melakukan pendampingan dan inkubasi usaha.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo mengatakan, akselerasi perekonomian masyarakat yang merupakan anggota Koperasi dan pelaku UMKM terus ditingkatkan melalui pelatihan, pendampingan dan inkubasi.
“Dengan itu dampaknya perekonomian masyarakat bisa ditingkatkan melalui kelembagaan koperasi, jadi fungsi ekonomi daripada koperasi bisa berjalan maksimal yang memberikan nilai tambah dari anggota untuk anggota,” ujar Supomo dalam keterangannya, Rabu (28/9/2022).
Adapun salah satu pendampingan yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM yakni melakukan pelatihan kepada para pengelola KSP Kopdit Obor Mas dalam melakukan analisa kredit kepada anggota UMKM, tentu harapannya kapasitas SDM di KSP Kopdit Obor Mas meningkat, sehingga dapat megurangi risiko timbulnya kredit macet.
Selain itu, lebih jauh lagi diharapkan dengan pendeketan “venture approach” diharapkan pengelola koperasi mampu dan memiliki orientasi untuk membantu dan mengembangkan usaha anggotanya menjadi naik kelas.
Dewan Pengawas LPDB-KUMKM Nining Sri Astuti yang juga hadir pada kegiatan pendampingan menyampaikan, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia saat ini masih cukup tinggi, sekitar 4%, harapannya Koperasi-koperasi di daerah dapat ikut berkontribusi mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem di daerahnya masing-masing. Pemerintah sendiri menargetkan pada tahun 2024 tingkat kemiskinan ekstrem turun sampai 0%.
“Koperasi sebagai garda terdepan yang langsung melayani masyarakat sampai lapisan bawah, tentu kita harapkan dapat ikut berkontribusi menurunkan kemiskinan ekstrem selain tentu menumbuhkan usaha dari para anggotanya,” ujar Nining dalam sambutannya, Rabu (28/9/2022).
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Sikka Romanus Woga mengatakan, pelatihan analisa kredit yang diikuti oleh 50 orang pengelola KSP Kopdit Obor Mas harus diikuti dengan baik, karena hidup matinya Kopdit salah satunya adalah penyaluran kreditnya.
“Sebentar lagi usia Kopdit Obor Mas sudah 50 tahun, tentu kalau pengelolaannya tidak baik dan konsisten tidak akan mencapai 50 tahun. Salah satu permasalahan Kopdit adalah penyaluran kreditnya, maka pelatihan ini sudah tepat dilakukan LPDB-KUMKM kepada para pengelola KSP Kopdit Obor Mas, maka harus diikuti dengan benar agar mengurangi risiko kredit macet,” kata Romanus.
Pada kegiatan pendampingan analisa kredit ini menghadirkan narasumber dari Bali Ventura yang langsung dihadiri oleh Direktur Utama PT Sarana Bali Ventura, I Made Gunawirawan, Relationship Manajer Bank BNI Cabang Maumere, juga dilakukan sosialisai BPJS Ketenagakerjaan untuk UMKM yang langsung dihadiri oleh Asisten Deputi Kepesertaan Skala Kecil Mikro BPJS Ketenagakerjaan.