Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, Garut harus mampu menciptakan para jawara atau jagoan wirausaha di tengah kemudahan berusaha pada saat ini yang didukung berbagai platform digital baik e-commerce ataupun sosial media.
“Orang Garut itu punya mitos jadi daerah tempatnya para jawara atau jagoan. Sekarang kita harus ubah ini karena kita harus menghadirkan entrepreneur baru. Jadi mari kita ciptakan jawara atau jagoan wirausaha,” ucap MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Young Entrepreneur Wanted di Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, Jawa Barat, Sabtu (8/10).
Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan saat ini, merek lokal sangat diminati oleh masyarakat. Hal ini dapat menjadi momentum yang tepat bagi generasi muda untuk beralih menjadi pebisnis.
Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, perguruan tinggi sebagai tempat bernaungnya generasi muda untuk menuntut ilmu dapat sekaligus mengoptimalkan peran untuk menjadi inkubator bisnis bagi para mahasiswa.
“Inkubator bisnis di perguruan tinggi harus diperbaiki, dampingi mahasiswanya. Jangan bikin produk yang sudah ada. Tapi kembangkan potensi lokal. Misalnya Garut bisa mengembangkan bisnis tukang cukur. Belum ada jasa layanan antar tukang cukur kan. Ini bisa dikembangkan,” kata Menteri Teten.
Menteri Teten optimistis, IPI Garut dapat mengambil peran dalam menciptakan UMKM masa depan yang dapat menguasai ekonomi digital bahkan hingga level global.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono mengatakan untuk menjadi pebisnis, passion menjadi hal yang sangat penting.
Menurutnya, dengan memiliki sesuatu hal yang diminati, produk yang akan dihasilkan akan diciptakan tanpa ada beban dan rasa cinta pada produk sendiri akan secara otomatis terbentuk.
“Kalau mau bisnis harus punya passion. Harus senang dengan sesuatu hal yang memang kalian minati. Kita kalau mau berusaha harus cinta produk kita. Sehingga kerja sampai jam berapa pun enggak berasa capek,” ucap Poppy.
Salah satu potensi yang dimiliki Garut, kata Poppy, ialah industri kulit. Menurutnya, industri kulit sudah ada selama 100 tahun di Indonesia, sama dengan Gucci yang merupakan industri fesyen dari Italia.
“Kulit ini umurnya di Garut sudah 100 tahun. Ini sama persis seperti Gucci. Kita lihat ini menjadi sebuah peluang untuk dikembangkan lebih jauh,” katanya.
Sementara itu, Rektor IPI Nizar Alam Handani berharap acara Young Entrepreneur Wanted dapat menumbuhkan inovasi bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha.
“Mudah-mudahan dengan acara ini dapat menumbuhkan inovasi karena kunci keberhasilan Indonesia adalah inovasi. Saya ucapkan terima kasih atas penyelenggaraan acara ini kepada KemenKopUKM. Semoga kita dapat menghadirkan wirausaha sukses dan mapan,” kata Nizar.
Acara ini juga dirangkai penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara KemenKopUKM dengan Institut Pendidikan Indonesia (IPI). Selain itu, Menteri Teten juga melakukan penanaman pohon di Kampus IPI Garut.