Konsultan Investasi dari Luar Negeri serta Konsultan Keamanan Dr John N Palinggi menyesalkan ada pihak yang membenci dan menghina TNI. Ia minta tindakan itu agar dihentikan.

“Berhentilah menghina TNI, jangan berkedok demokrasi tapi tahu-tahu ada pesanan, cara-cara seperti itu saya tahu sudah lama,” kata John Palinggi kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/3/2025).

“Kompetensi mereka apa, ormas atau apa. Kalau NGO harus jelas, orientasinya ke mana, untuk bangsa dan negara atau untuk orang lain, jangan seolah-olah mewakili rakyat, apa yang sudah mereka buat untuk bangsa dan negara sehingga bisa berkata kasar kepada TNI dan Polri,” urai John Palinggi, yang juga pengamat politik ini.

Iapun tak menyalahkan para anggota DPR yang membahas RUU TNI di hotel fairmont Jakarta, karena pembahasan maraton dilakukan hingga larut malam dan tak jarang hingga pagi dinihari. Menurutnya wajar, pembahasan dilakukan di tempat yang relaks dan bisa sekalian buat tidur istirahat.

Selama 38 tahun mengamati TNI, John merasa sudah ada hasil yang diberikan bagi rakyat bangsa dan negara. “Saya tegaskan, tanpa TNI maka tidak akan ada bangsa Indonesia saat ini, jadi jangan direndahkan terus menerus,” tegasnya.

Kini, imbuhnya, di bawah pemerintah Presiden Prabowo Subianto saatnya TNI mandiri dan tidak terus menerus mengikuti apa kata pemberi pinjaman. “Saya prihatin, bagaimana TNI dimandulkan hanya gara-gara pinjaman IMF. Dulu pernah Kopassus, Marinir dikandangkan. Orang-orang yang heboh memprotes TNI, pernah tidak mereka memprotes soal korupsi sampai bangsa ini mau tenggelam,” urai John Palinggi.

Mereka, imbuhnya, tidak berfikir bahwa dalam demokratisasi ada hak dan kewajiban warga negara, tapi tidak didapatkan karena koruptor merajalela. “Mereka yang mengatasnamakan NGO, pernah tidak menyuarakan penderitaan rakyat yang begitu besar, sementara jerih payah TNI dengan segala kekurangannya tetap berdiri di barisan terdepan supaya bangsa ini tetap tegak,” beber John Palinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *