Guna mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan melalui sektor pertanian khususnya komoditas padi, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) memberikan perkuatan permodalan kepada koperasi melalui penyaluran dana bergulir.
Hal ini ditegaskan oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka melihat manfaat dana bergulir yang disalurkan kepada Koperasi Produsen Mitra Usaha Perkasa yang memiliki usaha bidang penggilingan padi dan perdagangan beras.
Selain melihat manfaat dana bergulir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo juga melakukan panen raya padi di Tomodi, Pattirosompe, Wajo bersama Bupati Wajo Amran Mahmud, Wakil Bupati Wajo Amran, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Mahli Zainudin Tago, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto.
Supomo menjelaskan, Koperasi Produsen Mitra Usaha Perkasa telah mendapatkan pinjaman modal kerja dari dana bergulir sebanyak dua kali, pada tahun 2021 mendapatkan pinjaman sebesar Rp2 miliar, dan tahun 2022 sebesar Rp6 miliar.
“Pada tahun 2021 dana bergulir yang kami salurkan digunakan untuk modal kerja yakni pembelian gabah/beras, dan kedua untuk penguatan modal kerja pembelian gabah/beras petani, serta pembelian mesin produksi,” ujar Supomo dalam keterangannya Kamis, (6/10/2022).
Koperasi Produsen Mitra Usaha Perkasa dalam menjalankan bisnisnya telah miliki sertifikasi persetujuan sistem Resi Gudang yang diterbitkan oleh Badan pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Kementerian Perdagangan.
“Hal ini menandakan bahwa manajemen koperasi berjalan dengan baik dimana untuk terpilih sebagai pengelola dalam sistem resi gudang harus melalui seleksi yang cukup ketat memenuhi ketentuan sebagai Gudang Komoditi Pertanian SNI 7331:2007 dan syarat perizinan lain,” kata Supomo.
Kinerja Bertumbuh
Selain itu, dengan mendapatkan modal kerja dari LPDB-KUMKM, Koperasi Produsen Mitra Usaha Perkasa mampu meningkatkan kinerja produksi bisnis penggilingan padi, hal ini tercatat dari tingkat rata-rata produksi bulanan di tahun 2021 sebesar 300 sampai 400 ton naik menjadi 500 sampai 600 ton per bulan setelah mendapatkan
penguatan modal LPDB-KUMKM.
Menurutnya, dalam mendukung kinerja koperasi sektor riil, LPDB-KUMKM terus melakukan upaya perkuatan permodalan dengan memberikan modal kerja melalui penyaluran dana bergulir maupun pendampingan usaha.
“Melalui dana bergulir yang kami salurkan kepada koperasi produktif tersebut kami harapkan bisa memberikan peningkatan kesejahteraaan bagi para petani dan UMKM yang bergerak dalam sektor produktif. Hal ini masih kami
jalankan melalui skema korporatisasi petani agar sektor produktif bisa lebih maju dan berkembang. Ini juga merupakan
dukungan kami kepada program pemerintah dalam mengatasi ketergantungan bahan pangan impor dan meningkatkan
ketahanan pangan nasional,” jelas Supomo.
Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan, meski luas area tanam padi di Kabupaten Wajo masih dibawah Kabupaten Bone, tetapi dari sisi produktivitas masih bisa bersaing dari sisi produksi, hal ini tercatat dari rata-rata produksi tahunan Kabupaten Wajo mencapai 800 ribu ton per tahun
Menurutnya dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, LPDB-KUMKM, Lazismu, serta pelaku koperasi pertanian maka akan semakin meningkatkan potensi dan peluang sektor pertanian.
“Kabupaten Wajo memiliki potensi pertanian yang sangat luas tentu. Tentu hal ini menjadi peluang bagi pemerintah dan masyarakat Wajo untuk terus berinovasi mengembangkan sektor pertanian,” pungkas Amran.