Kongres Advokat Indonesia (KAI) menyayangkan dugaan pembunuhan karakter atau character assassination terhadap Wakil Ketua DPR RI Prof Dr Sufmi Dasco Ahmad terkait pemberitaan bahwa ia diduga terlibat dalam skandal judi online di Kamboja. Menurut KAI, isu itu adalah isu murahan yang tidak patut dipercaya.

“Indonesia ini negara yang jauh lebih maju dibanding Kamboja, peluang bisnisnya juga jauh lebih besar, seperti tambang, perkebunan, kelautan dan lain-lain. Jadi isu keterlibatan Pak Dasco dalam judi online di Kamboja menurut saya itu isu murahan dan berupaya membunuh karakter terhadap tokoh politik yang sedang berpengaruh di negara ini,” kata Ketua Umum KAI Hj Siti Jamaliah Lubis, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Menurut Kak Mia, demikian Ketua Umum KAI akrab disapa, peran Sufmi Dasco yang juga menjabat Ketua Dewan Pengawas KAI, sangat besar di Indonesia, apalagi masyarakat melihat ia adalah ‘orang kepercayaan’ Presiden Prabowo. Jadi pasti dicari-cari kesalahan-kesalahan sekecil apapun.

“Pak Dasco itu berjasa terhadap rekonsiliasi bangsa Indonesia, beliau berperan terhadap pertemuan Presiden Prabowo dengan Ibu Megawati, jadi memang ada kelompok yang saya duga mencari-cari kesalahan, yang tujuan akhirnya menyerang pemerintah,” ungkap Kak Mia.

Sementara itu Sekjen KAI Apolos Djarabonga menambahkan, isu itu memang tidak mempunyai validasi hukum, karena secara hukum belum ada bukti yang bisa dijadikan dasar. Negara lain berbeda hukumnya dengan Indonesia.

“Negara Kamboja itu memang melegalkan judi, bahkan ada juga negara yang melegalkan ganja, jadi tidak ada delik hukum kalau memang di negara tersebut tidak diatur, nullum delictum nulla poena sine praevia lege,” papar Apolos.

“Dalam pasal 3 KUHP ada azas teritoriallitas atau azas kedaulatan suatu negara atas wilayahnya. Negara memiliki hak untuk menerapkan hukum yang berlaku di wilayahnya, pemberitaan itu tidak mempunyai justifikasi yang lebih mendasar karena Kamboja tidak menjadikan judi sebagai delik pidana, jadi tidak dapat diberlakukan pidana /strafnarwendingsret,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *